Timika, fajarpapua.com – Yayasan Kemanusiaan Anti Kekerasan (Yamak) bersama perwakilan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Kamis (16/12) mulai membahas program kerja dan format kerjasama tahun 2022.
Pembahasan dilaksanakan di Resto 66 Cenderawasih Timika itu dihadiri unsur pimpinan dan karyawan Yamak, sedangkan dari PT Freeport Indonesia dihadiri perwakilan SLD, Betty Ibo dan seorang staf lainnya.
Betty Ibo dalam arahannya mengemukakan, kerjasama tahun 2022 lebih fokus menuju Yamak menjadi lembaga yang mandiri serta mampu menerjemahkan program kerja yang menyentuh masyarakat kecil.
Dikemukakan, ada 6 program utama yang dilaksanakan yang diharapkan memberikan kontribusi bagi kemajuan lembaga dan masyarakat Mimika.
“Karena format kerjasama berubah nanti ada tenaga pendamping yang selama 4 bulan terus memberikan pendampingan sampai teman-teman di Yamak bisa mandiri dan memahami perubahan sistem kerjasama yang baru ini,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, kedua pihak menyampaikan sejumlah hal yang diharapkan bisa memberi warna baru bagi lembaga yang didirikan Mama Yosepha Alomang itu.
Hadir perwakilan Yamak, unsur pembina Laurens Sanenti dan Yohanes Niwinolbak, sekretaris Melky Kuum, Ketua Divisi Humas Stefanus Ambing, Ketua Divisi Pendampingan Korban Kekerasan Fransiska Pinimet, admin Kristin dan Yessy serta staf Richard Aim.(ana)
