Timika, fajarpapua.com – Beberapa program usulan Pemerintahan Distrik Amar tidak diakomodir pada tahun anggaran 2021. Diantaranya, normalisasi sungai dari Kokonao hingga ibu kota Distrik Amar, pembangunan bronjong di Kampung Amar, serta pembangunan tower jaringan di ibukota Distrik Amar. Akibatnya, wilayah itu tetap “tertinggal”.
Hal tersebut disampaikan Kadistrik Amar Albertus Tsolme kepada wartawan di kampung Paripi, Senin (27/12).
Kata dia, program tersebut diusulkan kembali tahun 2022 yang pembahasannya sedang dilakukan Pemkab dan DPRD Mimika.
Menurut Albertus, program ini sangat mendesak untuk masyarakat Ipaya, Amar, Kawar, Manuare, Distrik Mimika Barat Tengah dan Mimika Barat Jauh.
“Kami sadar tahun 2020 dan 2021 Pemkab sibuk dan fokus dengan PON, Pesparawi dan Konferensi Gereja Kingmi sehingga program yang diusulkan distrik hampir tidak diakomodir. Kami berharap Pemkab bisa akomodir pada tahun 2022 karena program ini mendesak buat pemerintah distrik, kampung dan masyarakat di wilayah bagian barat Mimika,” paparnya.
Selain itu pihaknya mengusulkan rehab berat kantor Distrik dan rumah kopel pegawai distrik yang saat ini mengalami kerusakan parah.
“Kenapa selama ini pegawai distrik tidak bekerja baik, karena kantor rusak. Kami harapkan usulan ini disetujui DPRD yang saat ini sedang bahas anggaran,” bebernya. (mar)