Timika, fajarpapua.com- DPRD Mimika pada Januari 2022 mendatang akan mengagendakan kembali pembahasan sejumlah laporan maupun aspirasi warga yang disampaikan ke dewan namun belum ditindaklanjuti tahun 2021.
Diantaranya demo warga terkait dugaan malpraktek di RSMM Timika yang menyebabkan kematian istri seorang tokoh agama, Pendeta Pakage dan demo karyawan Moker PT Freeport Indonesia.
Kedua masalah tersebut serta beberapa masukan lain dari warga baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung akan dibahas dalam forum rapat dengar pendapat (RDP) antara dewan dengan pihak-pihak terkait.
“Sebenarnya aspirasi yang mereka sampaikan akan dibahas secepatnya, namun saat itu agenda dewan sangat padat sehingga rencana RDP tidak jalan hingga akhir tahun. Dan kami jadwalkan lagi nanti Januari baru kita undang senjumlah pihak terkait,” kata Wakil Ketua I DPRD Mimika, Aleks Tsenawatme saat ditemui fajarpapua.com di ruang kerjanya, Rabu (29/12).
Aleks mengatakan, RDP terkait dugaan malpraktek di RSMM Timika akan digelar karena dalam pernyataan sikap para pendemo meminta agar kasus ini bisa diungkap seterang-terangnya.
“Dalam RDP terkait dugaan malpraktek RSMM Timika nantinya dewan akan mengundang Manajemen RSMM, Yayasan Charitas Timika, YPMAK dan keluarga korban,” ujarnya.
Sementara untuk RDP terkait tuntutan Karyawan Moker Freeport, lanjut Aleks, dilakukan karena dengan pernyataan karyawan mogok terkait keputusan Mahkamah Agung (MA) RI yang menyatakan demo yang mereka lakukan sah sehingga mereka menuntut hak mereka dikembalikan.
“Selain kedua hal itu, juga ada masukan warga yang belum sempat dibahas akan dibahas pada awal Januari mendatang,” tutupnya. (mar)