Timika, fajarpapua.com – Diduga karena ada permasalahan terkait klaim tanaman maupun pohon oleh warga menjadi salahsatu faktor belum rampungnya pekerjaan Jalan Cenderawasih terutama Poros SP2 hingga SP 3.
Akibatnya, pengguna kendaraan yang melalui Jalan Cenderawasih Poros SP 2 – SP 3 mulai mengeluhkan kondisi jalan yang dinilai membahayakan para pengguna jalan.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Inocentius Yoga Pribadi kepada fajarpapua.com,Senin (28/3) mengatakan belum selesainya pengerjaan jalan tersebut karena permasalahan dengan warga yang mempunyai tanaman.
“Masih harus negosiasi dengan warga masalah tanaman mereka, sementara pekerjaan ini targetnya harus kerja terus, jadi harus ada pekerjaan yang mereka lakukan setiap hari, makanya dikerjakan yang bagian tengah,” ujarnya.
Dikatakan, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut manajer proyek bersama PPTK saat ini tengah membicarakan terkait ganti rugi.
“Kalau memang ada ganti rugi ya lh diganti, apalagi untuk tanaman juga sudah ada SK terkait ganti ruginya. Nantinya, SK itu yang dipakai tim untuk membayar serta untuk nengedukasi masyarakat pemilik tanaman,” katanya.
Sebelumnya sejumlah masyarakat pengguna jalan mengeluhkan lambannya penyelesaian pengerjaan jalan tersebut.
Apalagi warga menilai kontraktor hanya fokus pada pengerjaan median jalan, sementara masyarakat menilai yang paling urgen adalah pengaspalan badan jalan.
“Sebaiknya diselesaikan dulu jalan-jalan yang di pinggir ini yang belum teraspal, setelah itu baru belah tengah bikin median,” ujar seorang warga bernama Rudy.
Hal yang sama juga diungkapkan Ardi yang sering merasakan kemacetan setiap pagi lantaran jalan yang hanya teraspal sebagian.
“Saya mau pergi kerja saja harus macet-macetan karena jalan yang sempit, ini seharusnya diselesaikan dulu,” katanya. (feb)