Jayapura, fajarpapua.com– Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP,MH secara resmi melantik Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Nahor Nekwek dan Wakil Bupati John Will bertempat di Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Jumat (1/4/22).
Gubernur Lukas Enembe mengatakan, pelaksanaan Pilkada Yalimo telah menyita perhatian publik seluruh Indonesia.
Pilkada Yalimo yang panjang adalah salah satu bentuk komitmen untuk mengawal demokrasi, meskipun itu harus melalui pengorbanan rakyat Yalimo yang tidak sedikit.
“Kita ketahui bersama, pilkada Yalimo telah menyita perhatian publik seluruh Indonesia. Banyak pihak yang terus bertanya, mengapa dinamika pilkada Yalimo harus seperti yang kita saksikan saat ini,” ujarnya.
Gubernur mengungkapkan Pilkada Yalimo adalah merupakan satu wujud komitmen masyarakat Yalimo untuk tetap melindungi NKRI dalam bingkai demokrasi yang memang dikehendaki oleh konstitusi.
“Karena komitmen rakyat yalimo inilah, maka saya menitipkan pesan kepada Bapak Nahor Nekwek dan Bapak John W Will bahwa Bupati dan Wakil Bupati itu adalah suri tauladan bagi rakyat yang dipimpin di wilayahnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, di Papua sudah cukup banyak contoh, bupati yang tidak mampu mengemban amanah.
Untuk itu, Gubernur berharap, Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik dapat mengingat pesan tersebut sehingga dapat mewujudkan mimpi bersama tentang Papua Bangkit, mandiri dan sejahtera.
Dikatakan Lukas Enembe, pelantikan itu adalah momentum bagi seluruh Tanah Papua untuk merayakan salah satu wilayah kabupatennya yaitu Yalimo telah memiliki pemimpin baru yang sudah dilegitimasi oleh hukum dan sesuai Peraturan perundang-undangan yang ada.
“Tidak ada lagi alasan untuk Yalimo tenggelam dalam konflik politik yang berkepanjangan, sudah saatnya semua elemen yang ada di Yalimo bersatu-padu dan bergandeng tangan menuju Yalimo yang lebih baik,” ucap Enembe.
Gubernur Enembe mengajak kepada Bupati dan Wakil Bupati Yalimo yang telah dilantik untuk bersama-sama menyelimuti tanah Papua dengan kedamaian dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kepentingan nasional harus senantiasa kita utamakan diatas segalanya, namun kepentingan-kepentingan lokal juga harus diselaraskan agar segala sesuatunya dapat berjalan beriringan menuju Indonesia Emas 2045. Terakhir, sekali lagi saya ingatkan kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, adalah contoh bagi rakyatnya, untuk itu jalankan pemerintahan berdasarkan pada konstitusi,” katanya.(hsb)
