Dogiyai, fajarpapua.com – Solidaritas Rakyat Papua (SRP) menegaskan menolak kehadiran pembentukan daerah otonom baru (DOB), Polres dan Kodim serta menuntut pencabutan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II.
Penegasan itu seperti tertuang dalam aspirasi utama saat aksi damai yang digelar pada Jumat (29/4) di halaman Kantor DPRD Dogiyai, Papua.
Aksi Damai tersebut merupakan yang ketiga kali dilakukan oleh SRP dengan mengusung tuntutan yang sama dengan dua aksi sebelumnya.
Dari informasi yang diterima fajarpapua.com, SRP yang mengklaim mewakili berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Dogiyai telah berulangkali menggelar aksi penolakan terhadap pembentukan DOB di Papua.
Aksi damai tersebut dipimpin oleh Iyai Meethere yang diketahui sebagai salahsatu pentolan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kabupaten Dogiyai.
Dalam orasinya Iyai menegaskan, aksi demonstrasi damai yang digalang oleh SRP tersebut, sesuai suara murni rakyat Papua.
.
Iyai menegaskan, rakyat Papua akan menunggu tanggapan dari pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat terkait dengan aspirasi mereka.
Bahkan Iyai mengancam, apabila aspirasi yang disampaikan ditolak tanpa ditimbang dan tidak ada hasil yang positif pihaknya akan menggelar aksi mogok.
“Jika aspirasi ditolak, satu-satunya jalan bagi rakyat Papua adalah Mogok Sipil Nasional yang diawali dari Dogiyai,” tegasnya.
Aksi yang diikuti ratusan peserta yang membawa pamflet dan bendera KNPB tersebut berjalan tertib hingga akhir kegiatan.
Meski demikian, aktivitas warga dan ekonomi sempat terhenti karena arak-arakan warga saat menuju ke gedung DPRD Kabupaten Dogiyai. (feb)
