BERITA UTAMAMIMIKA

Kadis PUPR Mimika Kunjungi Kampung Iwaka yang Terendam Banjir, Rumah Warga Dinilai Terlalu Rendah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Kadis PUPR Mimika Kunjungi Kampung Iwaka yang Terendam Banjir, Rumah Warga Dinilai Terlalu Rendah

Share this article
IMG 20220822 WA0026
Kadis PUPR Mimika, Robert Mayaut saat mendatangi Kampung Iwaka.

Timika, fajarpapua.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Robert Mayaut pada Senin (20/8) sore berkunjung ke Kampung Iwaka yang dilanda banjir beberapa hari lalu.

Pada kunjungan itu, Kadis PUPR berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat terkait kondisi terkini kampung tersebut.

ads

Dikonfirmasi fajarpapua.com melalui sambungan telepon seluler usai kunjungan, Kadis PUPR Robert Mayaut mengemukakan, banjir yang merendam RT 3, RT 4 dan RT 5 Kampung Iwaka merupakan fenomena tahunan lantaran perkampungan tersebut cukup dekat dengan muara/kali Iwaka.

Kondisi diperparah lantaran rumah warga terlalu rendah dibanding jalan raya.

“Jalan tinggi sedangkan rumah warga rendah otomatis setiap air kali meluap pasti rumah terendam banjir. Cara efektif sekarang warga harus merubah konstruksi rumah bawah jadi rumah panggung,” ungkapnya.

Dikemukakan, ada dua rumah yang dibangun perusahaan dengan konstruksi rumah panggung yang selalu luput dari banjir.

“Ini jadi contoh sejak lama perusahaan sudah memikirkan kondisi di sini jadi mereka harus antisipasi dengan bangun rumah panggung,” paparnya.

Terkait permintaan warga agar Dinas PUPR menutup aliran sungai menuju jembatan kampung maupun normalisasi sungai, menurut Kadis PUPR, merubah bentangan alam harus melalui studi oleh konsultan.

“Nanti konsultan survey kalau memang bisa kita akan usulkan. Yang menentukan nanti posisi muara, kalau muara lebih rendah tentu normalisasi sungai efektif, tapi kalau ketinggian sama, itu malah bisa menimbulkan masalah baru. Misalnya terjadi banjir dan saat bersamaan air laut pasang maka volume air masuk kali meningkat dan bisa meluber kemana-mana,” bebernya.

Langkah yang bisa diambil kedepan yakni membuat talud sepanjang jalan perkampungan warga agar banjir tidak mengancam badan jalan.

“Tapi kalau mau kampung bebas banjir agar susah, karena lokasi Kampung Iwaka ini dipinggir sungai besar, setiap volume air kali meningkat pasti meluber ke pemukiman warga. Kita berharap warga memikirkan konsep pembangunan rumah panggung,” harapnya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *