BERITA UTAMAPAPUA

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Pastikan Belum Ada Pembatasan Pembelian Pertalite

cropped cnthijau.png
6
×

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Pastikan Belum Ada Pembatasan Pembelian Pertalite

Share this article
Foto:Dok. Nampak antrian kendaraan yang terjadi disalahsatu SPBU di wilayah operasi PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Foto:Dok. Nampak antrian kendaraan yang terjadi disalahsatu SPBU di wilayah operasi PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.

Jayapura,fajarpapua.com – Menanggapi sering terjadinya antrian panjang di beberapa SPBU termasuk di Kota Ambon, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua memastikan saat ini stok BBM jenis Pertalite dan Solar dalam kondisi aman dan belum ada pembatasan pembelian.

Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun kepada wartawan mengatakan untuk ketahanan stok BBM Jenis Solar saat ini mampu bertahan selama 15,7 hari.

ads

Selain itu Integrated Terminal Wayame juga tetap menerima BBM setiap hari dari kapal tanker sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir akan sulitnya mendapatkan BBM.

“Masyarakat tidak perlu takut dan khawatir akan kelangkaan BBM, karena dari Terminal Wayame pun sudah terima BBM masuk dari Kapal Tanker, dan untuk stok biosolar bisa bertahan selama 15,7 hari,” ungkap Edi, Rabu (24/8).

Edi juga menegaskan, hingga saat ini juga tidak ada kebijakan pembatasan pembelian terutama jenis Pertalite dan Solar.

“Malah, Pertamina selalu siaga melakukan penyaluran setiap saat sehingga masyarakat umum dapat menikmati BBM tanpa ada masalah,” tegasnya.

Edi juga mengungkapkan dari data yang ada untuk penyaluran Solar pada Juli 2022 rata-rata sekitar 21,08 kiloliter per hari, kemudian di Agustus 2022 ini mencapai angka 26,22 KL per hari atau lebih tinggi 24,37 persen.

“Artinya ada peningkatan kebutuhan atau peningkatan aktivitas masyarakat atau perekonomian di Kota Ambon dan sekitarnya,” unggah Edi.

Edi menegaskan masyarakat tidak perlu panik melakukan pengisian dan tetap mengantri sesuai jalur yang ditentukan di SPBU.

Menurutnya, jika memang ada pembatasan pembelian Pertalite ataupun Solar, bisa jadi dikarenakan kebijakan masing-masing dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut.

“Tidak ada pembatasan ya, itu mungkin salah satu yang dilakukan oleh pihak SPBU dalam hal untuk membantu kemudahan kepada masyarakat dalam proses pengisian. Kadang kalau misalnya dilakukan secara tidak teratur pun nanti lebih panjang lagi antriannya,” kata Edi.

Pertamina lanjut Edi berkomitmen menindak tegas kepada pihak-pihak SPBU jika melakukan pelanggaran terhadap penyaluran BBM khususnya BBM Bersubsidi di seluruh wilayah Papua-Maluku.

“Setiap penyelewengan BBM khususnya BBM Bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum. Adapun sanksi dari Pertamina seperti penghentian pasokan BBM hingga penutupan SPBU jika ada oknum SPBU yang terbukti bersalah,” tandas Edi.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *