Timika, fajarpapua.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika bersama tim Terpadu melakukan pengawasan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sesuai arahan Plt Bupati Mimika pada rapat tanggal 23 November 2022 lalu.
Kepala Disperindag Kabupaten Mimika melalui Sekretaris Selfina Pappang mengatakan pihaknya melakukan pengawasan tersebut lantaran ditugaskan untuk melihat kondisi SPBU yang terjadi antrian panjang, namun pada saat tim turun terlihat SPBU begitu sepi.
“Waktu kami turun tadi sampai saat ini SPBU sunyi sekali. Entah mungkin sudah mendengar bahwa tim akan turun atau bagaimana, berarti dari situ kita bisa melihat yang antri selama ini tentu banyak ketidaklengkapannya ya, ada yang mungkin tidak lengkap surat-suratnya, atau ada yang mengganti plat nomornya,” ujarnya kepada wartawan Jumat (2/12) di Timika.
Dikatakan, pada saat tim yang terdiri dari Satuan Lalu Lintas, Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan serta beberapa instansi terkait berdiri di tempat SPBU maka para konsumen BBM tersebut sudah merasa ketakutan diduga karena tidak melengkapi surat-surat kendaraannya.
“Nah itulah yang selama ini didesak oleh pimpinan kita jangan sampai selama ini yang tap BBM berulang kali datang bukan untuk kepentingan kebutuhan mencari nafkah, memang ada yang untuk kepentingan mencari seperti truk yang muat timbunan. Tapi mungkin ada diantara itu yang tujuannya tidak seperti itu, dan itu yang kami memang harus turun dengan tim untuk penertiban,” katanya.
Untuk tim Disperindag sendiri kata Selfina pihaknya selalu stay di SPBU dengan kapasitas hanya sebatas sosialisasi. Kalau memang ada yang dikenal dan berulang kali mengisi maka disuruh pulang. Sebenarnya ada hal lain yang bukan menjadi tanggung jawabnya.
“Contohnya yang tidak ber Plat nomor kan kami tidak bisa menindak, jadi memang tujuannya kita turun bersinergi salah satu sasarannya adalah mengurai kemacetan di SPBU supaya BBM subsidi ini bisa tepat sasar,” terangnya.
Biasanya di SPBU SP2 sering terjadi full antrian sampai di Bundaran SP 2, namun hari ini tidak ada sama sekali antrian. “Selama kami satu jam disana hanya sekitar 6 truk saja yang masuk mengisi, kalau biasanya antrian sangat panjang dan tiba-tiba tidak ada antrian berarti banyak yang tidak taat pada aturan,” jelasnya.
Dengan adanya penertiban ini pihaknya tidak membatasi orang yang mau mencari nafkah, tapi kendaraan harus dilengkapi surat-surat supaya dapat mengklasifikasi kendaraan yang betul-betul berhak menerima BBM bersubsidi.
“Sekarang jumlah kuota pertalite 24 KL , dan dari Pertamina sampaikan bahwa menjelang Nataru ini ditambah,” katanya.
“Dari kemarin saya tanya sudah 24 KL, bahkan informasi yang kami dapat ada beberapa SPBU yang masih melayani sampai jam 8 malam,” imbuhnya. (feb)