BERITA UTAMAMIMIKA

Antrian Terus Terjadi, Pertamina Timika Dinilai Tidak Transparan dan Inkonsisten Sebar Kuota BBM Bersubsidi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Antrian Terus Terjadi, Pertamina Timika Dinilai Tidak Transparan dan Inkonsisten Sebar Kuota BBM Bersubsidi

Share this article
2de61cf2 23a3 4552 9c4c d8a30efbdfcc
Nampak barisan sepeda motor yang sedang mengantri BBM jenis pertalite disalahsatu SPBU di Timika. Foto: Febri

Timika, fajarpapua.com – Antrian kendaraan pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga kini masih terus terjadi disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU yang ada di Timika.

Selain itu, banyak pemilik kendaraan sering tidak mendapatkan kuota BBM bersubsidi meski sudah mengantre karena minimnya pasokan kesetiap SPBU.

ads

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa terjadinya antrian ini karena lebih pada ketidakmampuan Pertamina dalam mengelolah tata niaga BBM terutama BBM bersubsidi.

Petrus saat ditemui fajarpapua.com, Kamis (17/11) juga menilai Pertamina Timika tidak konsisten dalam memberikan kuota jenis BBM bersubsidi disetiap SPBU.

“Ini yang tidak ada konsistensi dari pihak Pertamina sendiri dalam pemberian kuota, kalau memang 24 ribu liter ya bagikan 24 ribu jangan dipotong,” ujar Petrus.

Petrus juga menilai Pertamina Timika selama ini sangat tertutup dan tidak transparan terkait besaran kuota yang disalurkan.

“Yang jelas kami sudah menyurat, dan ini yang belum konek dengan kami, saya sudah sampaikan ke pihak Pertamina saya bilang coba transparan ke kami tentang jumlah kuota yang diberikan setiap hari ke setiap SPBU sebagai dasar kami dalam pengawasan,” lanjutnya.

Dikatakan tim dari Dinas Perindag Kabupaten Mimika selalu stanby di setiap SPBU di Timika dalam pengawasan hingga sore hari

“Kami juga selalu mengawasi, sosialisasi juga kami berikan dalam pelarangan penjualan eceran, sering kami lakukan itu,” katanya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *