Timika, fajarpapua.com – Kepemimpinan pasangan Eltinus Omaleng-Johanes Rettob (OMTOB) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mimika saat ini dinilai tengah dikudeta oleh pihak-pihak tertentu di daerah ini.
Hal itu diungkapkan Plt. Bupati Mimika Johannes Rettob saat memimpin apel gabungan di Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (30/1) pagi tadi.
Indikasi kepemimpinan OMTOB sedang dikudeta ujar Plt. Bupati Mimika ini terlihat dari upaya yang membuat Bupati Mimika Eltinus Omaleng dibuat berhalangan sementara, dan kini giliran dirinya yang juga akan dibuat seperti itu.
“Pemerintah Omtob lagi di kudeta, pak bupati dibuat berhalangan sementara, dan pada apel pertama saya sebagai Plt. Bupati Mimika, saya pernah bilang bahwa nanti saya juga akan dibuat seperti itu, memang belum, tapi arahnya kesitu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Plt. Bupati Mimika juga menyampaikan adanya pejabat di Lingkup Pemda Kabupaten Mimika yang bergembira ria atas penetapan dirinya sebagai tersangka pengadaan pesawat oleh Kejati Papua.
“Mungkin (mereka-red) mau (saya) dipenjarakan, dan pemerintahan nantinya kosong, nah mungkin nanti kelompok itu sudah yang akan memerintah daerah ini,” lanjutnya.
Padahal lanjutnya, sebagai Plt Bupati Mimika dirinya berulang kali mengatakan semua pihak harus bekerja dengan hati dan jujur, melayani masyarakat dengan baik, selalu komunikasi serta koordinasi dan kolaborasi.
Namun dibalik gaya kepemimpinan dirinya yang menjunjung tinggi transparansi, ada segelintir pejabat yang tidak suka.
“Selalu saya bilang komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Kerja dengan jujur, tulus. Tapi ternyata ada yang tidak suka kerja seperti itu,” katanya.
“Ada yang mau dia kerjakan suka suka dia. Uang negara, uang Pemda, uang rakyat ini mau diambil semua sama mereka. Akhirnya Ini jadi saringan bagi saya, ternyata diantara kalian ketahuan semua, ternyata begini,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Mimika menegaskan dirinya telah menentukan pejabat yang akan dipromosikan, namun ada yang diam-diam punya hati yang jahat dibalik itu semua.
“Ada pejabat yang saya pikir akan dipromosikan, namun ternyata memiliki hati iblis juga didalam. Jadi saya ingatkan untuk kalian, kita harus bekerja dengan baik, pakai hati. Kita bekerja jangan untuk kepentingan sendiri. Kita harus bekerja dengan hati. Kita bekerja jangan untuk sendiri, bekerja untuk kepentingan pelayanan,” paparnya.
“Terima kasih kepada kalian semua yang bergembira atas penetapan saya sebagai tersangka. Sebagai pimpinan secara pribadi saya tidak punya salah kepada kalian semua. Tapi bisa ya kalian seperti itu. Didepan manis manis, dibelakang ternyata ular berbisa,” jelasnya.
Untuk itu diharapkan jangan ada seperti itu, dengan hati yang selalu berpikir kotor. Dan diharapkan di Tahun 2023 ini agar fokus dalam bekerja melayani masyarakat dengan hati dan jujur. (feb)