Timika, fajarpapua.com – Kapolda Papua Irjen Pol Matheus D Fakhiri mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Wamena Kabupaten Jayawijaya mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Korban luka-luka sebanyak 18 orang dari aparat keamanan.
Data sementara, kerugian materil dua ruko dan 13 rumah ditambah kendaraan dari TNI Polri rusak dibakar.
“Yang meninggal delapan masyarakat asli Papua, dua dari pendatang. Luka-luka dari aparat keamanan 16 orang terkena lemparan batu dan dua orang terkena panah, satu perwira TNI dan satu perwira Polri,” kata Kapolda di Resto 66 Timika, Jumat (24/2).
Kapolda mengungkapkan, peristiwa tersebut dipicu berita hoax penculikan anak di bawah umur.
“Sebenarnya masyarakat mau mengikuti tindak lanjut masalah itu di kantor Polres tapi ada yang memprovokasi sehingga terjadi kerusuhan,” tuturnya.
“Kapolres menjelaskan kepada saya ada provokasi sehingga peristiwa itu terjadi. Saya selaku Kapolda menyampaikan permohonan maaf dan turut berdukacita atas kejadian ini,” tambah Kapolda.
Menurut Kapolda, pihaknya sudah mengirim pasukan untuk melakukan pengamanan.
“Satu kompi Brimob kami kirim untuk backup Polres Jayawijaya supaya bisa menenangkan dan meyakinkan masyarakat dan masalah tidak meluas lagi,” tuturnya.
“Saya juga sudah berpesan kepada anggota untuk lebih soft dan tenang dalam menghadapi masyarakat yang sedang emosi. Kami juga kirim tim dari Propam untuk segera mengevaluasi sistem penanganan dilapangan jadi evaluasi buat kami sehingga peristiwa tidak terulang,” imbuhnya.
Untuk langkah penanganan, Kapolda menjelaskan pihaknya sudah mengirimkan Divisi Kriminal umum (Krimum), untuk segera melakukan penanganan awal atas jatuhnya korban, baik yang awal kejadian maupun korban kerusuhan.
Nantinya Krimum membantu Polres setempat sebagai bahan penyelidikan. “Mulai dari korban hoax itu ada yang memancing sehingga terjadi kerusuhan. Kemudian kita tangani pembakarannya dan sejumlah korban baik yang meninggal maupun yang luka-luka,” jelasnya.(ron)