Jayapura, fajarpapua.com – Kodam XVII/Cenderawasih bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura dan Pemkab Jayapura menggelar pelatihan Operator Alat Berat bagi Orang Asli Papua (OAP) di Jayapura.
Pelatihan alat berat ini dilaksanakan sejak 20 Februari sampai 3 Maret 2023, dan telah selesai mengasilkan peserta yang kompeten sebagai operator alat berat.
Uji Sertifikasi dari pelatihan tersebut dilaksanakan oleh LSP Petakindo pada Kamis, 2 Maret 2023 dengan hasil 15 orang peserta dinyatakan kompeten dan akan menerima Sertifikat Kompetensi sebagai operator alat berat yang akan dikeluarkan oleh BNSP dalam jangka waktu 14 hari kerja.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Asrama Denzipur 10/KYD dan Mess Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura tersebut mendapat respon positif dari berbagai kalangan karena telah mencetak sumber daya manusia (SDM) yang nantinya berguna bagi pembangunan di Papua ataupun di provinsi yang baru di wilayah Papua.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyampaikan terima kasih kepada Balai Jasa Kontruksi Wil VII Jayapura dan Pemkab Jayapura yang telah bekerjasama dengan Kodam XVII/Cenderawasih dalam pelaksanaan pelatihan Operator Alat Berat untuk Pemuda Asli Papua di Denzipur 10/KYD beberapa waktu yang lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Balai Jasa Konstruksi Wil VII Jayapura dan Pemda Kab Jayapura yang telah bekerjasama dengan Kodam XVII/Cenderawasih dalam pelaksanaan latihan Operator Alat Berat untuk Pemuda Asli Papua di Denzipur 10/KYD,” kata Pangdam saat menerima kedatangan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura Bapak Chandra Permana, Pj Bupati Jayapura Bapak Tri Warno, beserta rombongan ke Makodam XVII/Cenderawasih, Jumat (10/3/2023).
Pangdam mengatakan, ke depan kegiatan pelatihan untuk membentuk sumber daya manusia khususnya OAP akan dilakukan secara berkelanjutan di wilayah Papua, baik di Merauke dan Nabire, Timika dan wilayah lainnya dengan bersinergi antara Kodam, Balai Jasa Konstruksi dan Pemerintah Daerah, serta unsur stake holder lainnya.
“Hasil pelatihan nantinya diharapkan bisa digunakan untuk mendukung pembangunan provinsi yang baru,” tambah Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa.
Para peserta kegiatan 15 orang selama pelatihan sangat antusias mengikuti seluruh materi, baik saat materi di dalam ruangan maupun aplikasi di lapangan.(hsb)