BERITA UTAMAMIMIKAPEMILU 2024

Tingkatkan Partisipasi Masyarakat, Bawaslu Mimika Ajak Tukang Ojek Ikut Awasi Pemilu 2024

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Tingkatkan Partisipasi Masyarakat, Bawaslu Mimika Ajak Tukang Ojek Ikut Awasi Pemilu 2024

Share this article
IMG 20230603 WA0012
Pembukaan sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu bersama driver transportasi kendaraan roda dua (ojek) di Hotel Horison Diana Timika, Sabtu (3/6).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Timika, fajarpapua.com – Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika mengajak para tukang ojek se-Kabupaten ikut berpartisipasi awasi Pemilihan umum (Pemilu) Tahun 2024 nanti.

Untuk mempersiapkan hal tersebut Bawaslu menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu bersama driver transportasi kendaraan roda dua (ojek) di Hotel Horison Diana Timika, Sabtu (3/6).

Tujuan dari sosialisasi adalah untuk meningkatkan pengawasan partisipatif dimana semua lapisan masyarakat harus ikut andil untuk mengawasi Pemilu bukan hanya dilakukan oleh Bawaslu saja.

Ketua Bawaslu Mimika, Yonas Janampa mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengajak semua elemen masyarakat termasuk tukang ojek untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi Pemilu agar menghasillan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas dan pemilu berjalan sesuai aturan.

“Kami sadar personil kami terbatas maka dari itu kami butuh perpanjangan tangan untuk menyampaikan informasi aturan dan bersama-sama untuk mengawal dan mengawasi Pemilu,” katanya.

Ia berharap dengan sosialisasi ini masyarakat termasuk para tukang ojek nantinya bisa ikut berpartisipasi dalam memgawal Pemilu.

“Kalau kita asal coblos apalagi karena terima uang akan menyesal sehingga harus diawasi dengan baik supaya tidak terjadi kecurangan,”ujarnya.

Selanjutnya Koordinator Divisi Pencegahan Humas dan Parmas, Budiono mengatakan, melalui sosialisasi ini para peserta bisa mengkampanyekan pentingnya hak pilih.

Hal tersebut dikarenakan selama ini banyak masyarakat terutama para pemilik suara mengangap Pemilu tidak penting.

“Pemilu tidak penting itu salah karena yang sering kita kampanyekan adalah 5 menit di TPS menentikan kualitas jalan di depan rumah kita, poinnya disitu,” tuturnya.

Budi mengungkapkan, Pemilu milik kita semua oleh karena itu harus dikawal dengan baik sehingga bisa menentukan kemakmuran bangsa.

“Pemilu bukan hanya milik KPU dan Bawaslu saja tetapi milik masyarakat semua karena yang menentukan masa depan kita nantinya karena dampaknya untuk kita semua,”ujarnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *