Mappi, fajarpapua.com – Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, mengangkat 5 (lima) anak yang memiliki masalah sosial menjadi anak asuh.
Hal ini diambil agar kelima anak yang juga sudah putus sekolah tersebut mendapat pembinaan dan pendidikan serta hak-hak nya dengan baik.
“Anak ini akan jadi anak asuh saya, dibawah pengawasan dan pembinaan saya. Saya harap setelah ini tolong didata nama orang tua, tempat tinggal dimana nanti saya akan bertemu orang tuanya,” ujar Pj. Bupati Mappi saat bertatap muka dengan anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus di Taman Mappi Bangkit, Sabtu (25/6) akhir pekan lalu.
Selain itu Pj. Bupati Mappi juga mengajak para pejabat, pengusaha serta berbagai pihak yang mampu untuk melakukan hal yang sama.
Diungkapkan, Tim Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial saat ini sudah dibentuk dan akan ditetapkan lewat SK Bupati Mappi.
Tim ini lanjutnya akan melaksanakan program pembinaan dan pendampingan baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Pj. Bupati Mappi juga menegaskan, pembentukan Tim Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial merupakan langkah Pemkab Mappi untuk memberikan hak-hak kepada anak.
“Kita lihat bagaimana keceriaan dari mereka, kebutuhan dari mereka yang sebenarnya membutuhkan perhatian khusus. Sebagai orang tua kita bisa merasakan bagaimana kita punya anak kandung sendiri kalau tidak diperhatikan, rasanya seperti apa,” ujarnya.
Untuk itu dirinya mengajak semua pihak bisa peduli, menjadi orang tua maupun kakak bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus yang ada di Kabupaten Mappi.
“Dengan begitu, akan membuat anak merasa diperhatikan dan tidak lagi berkeliaran di jalan dan melakukan hal-hal yang tidak wajar,” harapnya.
Pj. Bupati Mappi juga mengungkapkan Tim Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial yang dibentuk sudah menyiapkan langkah serta program untuk menuntaskan masalah sosial di wilayah itu.
Dikatakan Pemkab Mappi akan mendukung dana melalui Dana Otsus untuk membantu tim dalam rangka penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Dikatakan juga, tindakan kecil dengan mengumpulkan anak-anak serta melakukan interaksi sudah menyentuh hati anak-anak.
Untuk itu apa yang dilaksanakan ini harus terus terus dilakukan dalam bentuk kegiatan positif hingga 23 Juli mendatang saat Peringatan Hari Anak Nasional.
Pemkab Mappi melalui tim juga segera mendata anak-anak mulai dari nama orang tua, ukuran baju, sepatu dan lainnya.
Kemudian didata berapa banyak yang belum pernah sekolah, yang putus sekolah di SD dan SMP sehingga bisa difasilitasi untuk kembali bersekolah. Untuk mengejar ketertinggalan, anak diberi bimbingan khusus.
Selain pendidikan formal, anak-anak juga akan diberi pembinaan di bidang olahraga dan seni sesuai bakat dan hobinya.
Pj Bupati menyiapkan alat band yang ada di rumah jabatan untuk digunakan berlatih.
“Nanti kita latihan. Di rumah jabatan itu ada alat band lengkap jadi kita latihan. Kita akan pilah mana yang punya bakat dan hobi menyanyi, main alat music, sepakbola, futsal, voli, lari, dayung, basket. Nanti alat olahraga kita siapkan. Tim akan atur waktu kapan kita koordinasi dengan cabor supaya dibiasakan untuk mengasah bakat dan hobi. Begitu pula yang hobi musik. Setelah mulai masuk sekolah, kita mulai pendampingan,” terangnya.(MPI)