Jayapura, fajarpapua.com- Hingga pekan ini, sebanyak enam (6) warga dilaporkan meninggal dunia karena sakit akibat cuaca ekstrim yang terjadi di dua Distrik di Kabupaten Puncak.
Bupati Puncak, Papua Tengah, Willem Wandik kepada wartawan mengaku sudah menerima laporan terkait 6 warganya yang meninggal dunia tersebut.
“Enam orang yang dikabarkan meninggal dunia tersebut akibat sakit, yang diduga karena dampak cuaca ekstrem,” ujar Bupati Wandik.
Dijelaskan, warga yang meninggal, masing-masing tiga orang di Distrik Agandugume dan 3 orang dari Distrik Lambewi.
Menurut Wandik enam warga yang meninggal terdiri dari 5 dewasa dan 1 orang bayi, rata-rata mengalami gejala diare.
“Para korban rata-rata mengalami gejala diare, untuk penyebabnya sendiri, tim medis yang diturunkan masih mengumpulkan data,” jelasnya.
Bupati Wandik menjelaskan cuaca ekstrim yang terjadi merupakan siklus tahunan, namun kali ini berlangsung lebih lama sehingga menyebabkan kekeringan berkepanjangan di wilayah Puncak Papua.
“Akibatnya tanaman kebun masyarakat kering semua, jadi kalau siang panas sedangkan kalau malam dingin sekali hingga ada embun es,” jelas Wandik.
Dilaporkan cuaca ekstrim terjadi sejak Mei 2023 lalu hingga kini dan melanda dua distrik.
Atas musibah ini, Pemkab Puncak telah menetapkan status Tanggap Darurat melalui SK Bupati Nomor.300.2/28/tahun 2023, terhitung sejak 7 Juni- 7 Agustus 2023.
Adapun nama-nama korban berdasar data yang diterima fajarpapua.com masing-masing di Distrik Agandugume yakni Yenis Telenggen (38), Yemina Murib (42), dan Ater Tabuni (46), Sementara di Distrik Lambewi, Ila Telenggen (1 hari) , Tenus Murib (46) dan Tera Murib (39). (mas)