BERITA UTAMAPAPUA

Penyaluran Kredit UMKM di Papua pada Juni 2023 mencapai Rp12,19 Triliun, Aset Perbankan Tembus Rp 93,67 Triliun

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
14
×

Penyaluran Kredit UMKM di Papua pada Juni 2023 mencapai Rp12,19 Triliun, Aset Perbankan Tembus Rp 93,67 Triliun

Share this article
IMG 20230811 WA0051
Festival UMKM di halaman Graha Eme Neme Yauware Timika.

Jayapura, fajarpapua.com – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menilai kondisi industri jasa keuangan di Papua tetap stabil dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang terus meningkat, likuiditas memadai, profil risiko yang terjaga dan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua.

“Total aset perbankan di Papua posisi Juni 2023 mencapai Rp93,67 triliun yang terdiri dari aset Bank Umum Rp90,97 triliun dan aset BPR Rp2,7 triliun. Tercatat jumlah penyaluran kredit bank umum naik sebesar 12,33 persen yoy yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 50,74 persen dari total kredit yang diberikan,” ujar Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat, Muhammad Ikhsan Hutahaean, Jumat (11/8/2023).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dikatakan, untuk mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), penyaluran kredit UMKM pada Juni 2023 mencapai Rp12,19 triliun atau 32,64 persen dari total penyaluran kredit di Papua, tumbuh 7,25 persen yoy dan telah mencapai target pemerintah sebesar 30 persen. Sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juni sebesar 49,96 triliun mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen yoy.

“Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,69 persen menjadi 2,99 persen yoy.
Fungsi intermediasi perbankan di Papua pada Juni 2023 dalam kondisi terjaga dengan kecenderungan peningkatan penyaluran dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghimpunan dana, sehingga LDR posisi Juni 2023 (76,15 persen) meningkat dibandingkan Juni 2022 (68,49 persen),”katanya.

Sementara itu, rekening SID pada bulan Juni 2023 , total mencapai 49.296 rekening atau tumbuh sebesar 25,89 persen dibanding tahun lalu. Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 43.338, rekening saham sebanyak 22.597 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.390.

“Pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada Reksadana yaitu 29,95 persen yoy diikuti dengan SBN sebesar 21,20 persen yoy. Adapun nilai transaksi saham selama tahun 2023 (Januari – Juni) mencapai Rp1,28 triliun dengan rata-rata transaksi per bulan sebesar Rp214 miliar,”jelas Hutahaean.

Dalam rangka mendukung pengembangan jumlah investor Pasar Modal, kata dia, OJK bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan perusahaan sekuritas telah menyediakan Galeri Investasi Pasar Modal yang tersedia di berbagai perguruan tinggi dan pemukiman. “Hingga Juni 2023, terdapat 22 galeri investasi yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Papua,”ucapnya.(hsb).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *