BERITA UTAMAJayapura

Periksa 87 Sampel Makanan, BBPOM Jayapura Pastikan Takjil Ramadhan Bebas dari Bahan Berbahaya

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
31
×

Periksa 87 Sampel Makanan, BBPOM Jayapura Pastikan Takjil Ramadhan Bebas dari Bahan Berbahaya

Share this article
IMG 20240321 WA0074
Petugas BBPOM saat melakukan uji sampel jajan makanan dan minuman buka puasa

Jayapura, fajarpapua.com- Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jayapura memeriksa 87 sampel aneka jajanan makanan dan minuman atau takjil yang dijual oleh sejumlah pedagang selama Bulan Suci Ramadhan 1455 H di Kota Jayapura.

Dari 87 sampel jajanan makanan dan minuman takjil Ramadhan yang diperiksa seluruhnya memenuhi syarat dan layak dikonsumsi.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Kita patut bersyukur, dan terima kasih kepada pembuat maupun penjual yang sudah memenuhi aturan-aturan, dan produk-produk yang dijual kebersihannya terjaga,” kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, Hermanto kepada wartawan di Distrik Heram.

Ia menjelaskan, petugas BBPOM Jayapura melakukan pengujian terhadap 87 sampel jajanan makanan dan minuman buka puasa yang diambil dari tiga titik Kota Jayapura yaitu Pasar Cigombong, Jalan Baru Pasar Youtefa dan Waena.

Adapun parameter dalam pemeriksaan takjil Ramadhan meliputi kandungan Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl Yellow, yang tidak boleh ada di bahan pangan.

“Parameter uji kita menggunakan pengujian cepat atau rapid telat kit. Jadi semua sampel makanan dan minuman yang kita uji semuanya layak dikonsumsi bebas dari bahan berbahaya. Tetapi kita tetap melakuka waspada dan antisipasi kalau jajanan buka puasan ini harus tetap dilakukan pengawasan,”ujar Hermanto.

Lanjut dia, kegiatan pemeriksaan makanan ini yang pertama kali dilakukan setelah memasuki bulan puasa tahun 2024.

Dengan harapan jajanan yang dijual pedagang bebas dari bahan-bahan berbahaya, karena bahan tersebut memicu penyakit kanker.

Untuk jangka panjangnya makanya ini harus kita jaga dari awal karena efeknya bukan sekarang tapi 5 atau 10 tahun yang akan datang.

“Kita harus memperkecil peluang penggunaan bahan-bahan berbahaya pada jajajan makanan dan minuman. Kita terus awasi agar kesehatan masyarakat dalam mengkomsumsi produk-produk makanan itu dalam kondisi yang baik. Tadi kita ada uji ikan suwir-suwir, ayam rica, ayam bakar, minuman buah naga, gogos dan kue lainnya,”tutur Hermanto.

Dikatakan dia, pihaknya terus meningkatkan pengawasan, jika ada laporan dari masyarakat yang menggunakan bahan makanan yang mengandung bahaya bisa dilaporakan ke BBPOM Jayapura.

Hermanto menyebutkan, sampel pada makanan dilakukan berdasarkan kajian dan melihat dari tempat penjualan yang banyak dan juga pembeli.

“Kalau ada makanan yang mengandung bahan makan berbahaya bisa ditelusuri nanti untuk ditindaklanjuti, sehingga diharapkan pada masyarakat dapat melaporkannya pada petugas BBPOM,”lanjut dia.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *