BERITA UTAMAPAPUA

Paus Fransiskus Wafat Sehari Setelah Paskah, Umat Katolik se-Dunia Berduka

856
×

Paus Fransiskus Wafat Sehari Setelah Paskah, Umat Katolik se-Dunia Berduka

Share this article
IMG 20250421 WA0215

Vatikan, fajarpapua.com – Umat Katolik di seluruh dunia berduka atas wafatnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin pagi (21/4) pukul 07.35 waktu Roma, sehari setelah perayaan Hari Raya Paskah.

Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Kamerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell, dari Kota Vatikan.

“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal Farrell dalam siaran resmi.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah Paus pertama dari benua Amerika Selatan dan juga Paus pertama dari ordo Jesuit (Serikat Yesus).

Ia terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri — sebuah peristiwa langka dalam sejarah modern Gereja Katolik.

Wafatnya Paus Fransiskus disebabkan oleh komplikasi serius akibat pneumonia ganda yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir.

Beliau sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari 2025 akibat masalah pernapasan yang memburuk.

Riwayat kesehatan Paus sebelumnya juga mencatat beberapa kondisi, termasuk operasi usus pada 2013, masalah mobilitas akibat lutut kanan pada 2021, hingga kesulitan pernapasan yang diperparah oleh faktor usia lanjutnya yang mencapai 88 tahun.

Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell menyoroti warisan kemanusiaan dan spiritual yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.

“Ia (Paus Fransiskus) mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan,” ujarnya.

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan umat.

Ia kerap mengangkat isu kemiskinan, lingkungan hidup, imigrasi, serta dialog lintas agama dalam homili, kunjungan pastoral, maupun dokumen resmi Gereja.

Sebagai tanda berkabung, lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus dan bendera Vatikan dikibarkan setengah tiang.

Sejumlah umat terlihat berkumpul di Lapangan Santo Petrus, menundukkan kepala dalam doa.

Prosesi penghormatan dan pemakaman akan segera diumumkan oleh otoritas Vatikan dalam waktu dekat. Saat ini, takhta suci dinyatakan kosong hingga terpilihnya Paus baru melalui konklaf oleh para Kardinal. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *