Timika, fajarpapua.com — Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Nabire berhasil menangkap seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Jayainus Pogau alias Supi Pogau, yang mengaku sebagai Komandan Batalyon Hetobia Kodap III Nduga di bawah pimpinan Aibon Kogoya, pada Kamis (6/11) sekitar pukul 08.42 WIT di Pasar Kalibobo, Kabupaten Nabire.
Penangkapan berawal sekitar pukul 07.05 WIT, ketika personel Satgas Damai Cartenz melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku yang terdeteksi di sekitar kawasan pasar.
Setelah memastikan identitasnya, tim gabungan bergerak cepat melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan berarti.
Dari hasil interogasi awal, Jayainus Pogau diketahui terlibat dalam aksi penembakan terhadap personel Brimob Satgas Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Intan Jaya pada 22 November 2023, yang menyebabkan Bharatu Anumerta Bonifasius Jawa gugur dan Bharatu Rani Seran mengalami luka tembak.
Selain itu, pelaku juga pernah menyerahkan 31 butir amunisi dan sebuah telepon genggam kepada Aibon Kogoya untuk digunakan dalam kegiatan kelompok bersenjata tersebut.
Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain:
1 noken warna biru dan pink
1 dompet warna hitam
2 KTP
1 unit HP Vivo Y16 warna gold
2 kalung manik-manik (kuning-hitam dan biru)
Uang tunai Rp5.730.000
1 kabel charger tipe C
5 buah pinang
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menyebut penangkapan ini merupakan hasil kerja sama solid antara Satgas Damai Cartenz dan Polres Nabire dalam menekan aktivitas kelompok bersenjata di wilayah Papua.
“Penangkapan ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam menegakkan hukum dan menjaga stabilitas keamanan di Tanah Papua. Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan Aibon Kogoya dan kelompok bersenjata lainnya,” ujar Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga mengatakan, pihaknya masih mendalami jaringan dan alur distribusi senjata serta amunisi yang digunakan oleh kelompok tersebut.
“Tim masih melakukan pengembangan dan pemetaan jaringan yang terhubung dengan Aibon Kogoya. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan, dan mempercayakan penanganan keamanan sepenuhnya kepada aparat,” tuturnya.
(ron)

