Timika, fajarpapua.com
Nyamuk malaria biasa “beroperasi” pukul enam sore hingga enam pagi. Pada rentang waktu tersebut, warga Timika diminta mengurangi aktivitas diluar rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupasten Mimika, Raynold Ubra, SST MEpid mengatakan penanganan kasus malaria tiap hari di semua puskesmas rata-rata 30-50 kasus.
Sementara dalam satu semester tahun 2020 yakni 100 kasus per 1.000 penduduk.
“Kalau program eliminasi tercapai maka range-nya harus ada pada level kurang dari 1 kasus per 1.000 penduduk. Pra eliminasi berarti targetnya 1- 5 kasus per 1.000 penduduk. Target Dinkes, tahun 2020 berupaya mendorong untuk kurang dari 100, tapi dengan adanya pandemi Covid 19 tentu saja akses mengeliminasi malaria dalam menjangkau masyarakat terhalang juga,” ujarnya.
Untuk itu Ray meminta warga disiplin agar tidak terkena malaria. Untuk persediaan obat malaria, saat ini di Gudang Farmasi Pemkab Mimika cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Mimika beberapa bulan kedepan.
“Obat bukan segala-galanya. Yang terpenting adalah warga jamin tidak terkena malaria. Paling gampang adalah tidak duduk diluar rumah pada pukul 18.00 WIT (jam 06.00 sore) sampai pukul 06.00 WIT pagi hari. Tidur pakai kelambu, kalau memang harus keluar rumah pada malam hari harus gunakan repeler atau jala anti nyamuk,” tukasnya.
