Timika, fajarpapua.com
Anggota DPRD Mimika, Rendy Wijaya menyatakan akan membahas informasi beredarnya harga rapid test murah di rapat fraksi. Rendy sendiri mengaku bingung dengan adanya perbedaan harga sekaligus pemberlakuan kewajiban rapid test.
“Saya akan sampaikan lewat rapat fraksi karena saya sendiri juga belum tahu masalah ini apakah ini kebijakan dari pemerintah atau bagaimana,” tutur Randy yang dikonfirmasi Fajar Papua, Selasa (8/9).
Ia mengatakan, yang diketahuinya harga rapid test Rp 600 ribu. Sedangkan yang berdar di WA Rp 285 ribu. “Tentu ini perlu dibahas bersama terutama konsekuensi selanjutnya,” ujarnya.
Pada Selasa pagi marak beredar pesan WA tentang harga rapid test di salah satu rumah sakit.
“Selamat pagi bapak ibu sdr sdri ku perlu saya infokan bahwa saat ini (nama rumah sakit) telah hadir untuk menjadi berkat bagi masyarakat Mimika yang membutuhkan layanan pemeriksaan Rapit Test kini telah tersedia di (nama rumah sakit) dengan harga terjangkau sebesar 285.000.*
Jika membutuhkan silahkan datang ke (nama rumah sakit)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra SSI, MEpid belum berhasil dikonfirmasi terkait pesan WA tersebut.
Namun sebelumnya Reynold mengingatkan semua klinik maupun apotik agar tidak membisniskan rapid test. Jika kedapatan, ijin akan dicabut dan operasional tempat pengobatan tersebut akan ditutup.