BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Pemberlakuan Wajib Rapid Antigen Bagi Pelaku Perjalanan, Mimika Terapkan Ini

pngtree vector tick icon png image 1025736
8
×

Pemberlakuan Wajib Rapid Antigen Bagi Pelaku Perjalanan, Mimika Terapkan Ini

Share this article
Reynold Ubra
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra

Timika, fajarpapua.com – Kewajiban rapid antigen bagi pelaku perjalanan mulai diberlakukan di sejumlah daerah Indonesia. Rapid antigen dianggap lebih akurat dibanding rapid test.

Menanggapi polemik tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra ketika dikonfirmasi Fajar Papua, Rabu (23/12) mengemukakan, sejauh ini pelaku perjalanan yang hendak ke Timika masih menggunakan rapid test atau rapid anti body.

ads

“Bagi pelaku perjalanan yang akan ke Timika masih menggunakan rapid tes anti bodi,” ujar Reynold.

Rapid test antigen menjadi pembicaraan hangat setelah ditetapkan sebagai syarat yang ingin berwisata ke Bali dan Jakarta. Kebijakan berlaku untuk angkutan darat, laut, dan udara.

“Aturan rapid test antigen menjadi kebijakan nasional. Angkutan udara, laut, dan terminal bus semuanya wajib disertakan rapid test antigen,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Kebijakan rapid test antigen Bali dijelaskan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Penerapan aturan di Bali menjadi contoh bagi wilayah lain.

“H minus 2 sebelum ke bali wajib PCR. Bali ini mau kita jadikan percontohan jadi datang upon arrival dia sudah ada testing PCR yang terbang,” kata Luhut.
Sebelum rapid test antigen, rapid test antibodi menjadi syarat warga yang hendak bepergian. Aturan ini untuk mencegah penularan dan peningkatan kasus COVID-19.

Jika sama-sama tindakan preventif, apa bedanya rapid test antigen vs antibodi? Berikut penjelasannya

A. Perbedaan rapid test antigen vs antibodi

Dikutip dari situs penanganan COVID-19 Republik Chechnya, ini perbedaan rapid test antigen dan antibodi

1. Rapid test antigen
Antigen adalah molekul yang mampu merangsang respon daya tahan tubuh. Molekul ini dapat berupa protein, polisakarida, asam nukleat, dan lipid. Tiap antigen memiliki fitur permukaan berbeda yang dikenali sistem imun.
Virus Corona sendiri atau SARS CoV 2 memiliki sejumlah antigen yang terdiri dari protein nukleokapsid. Nah, rapid test antigen akan mendeteksi ada tidaknya protein tersebut.


Hanya saja rapid test antigen memang kurang sensitif dibanding RT-PCR test. Pasalnya menurut ahli patologi klinis dari RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya dr Thyrza Laudamy Darmadi SpPK, tes ini hanya efektif mendeteksi infeksi ketika jumlah virus dalam tubuh cukup tinggi.
“Ketika jumlah virusnya tidak terlalu tinggi, jadi CT (cycle threshold) valuenya di atas 25 atau di atas 30, antigen itu bisa akan negatif,” ujar dr Thyrza.
Namun, tes ini memiliki kelebihan hasilnya ini bisa diketahui lebih cepat dan bisa dilakukan di lebih banyak laboratorium dan fasilitas kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *