BERITA UTAMAMIMIKA

Mimika Mencapai Infeksi Harian Covid 19 Tertinggi, 48 Kasus Baru Dalam Sehari

pngtree vector tick icon png image 1025736
11
×

Mimika Mencapai Infeksi Harian Covid 19 Tertinggi, 48 Kasus Baru Dalam Sehari

Share this article
Covid 19 Mimika
Grafik jumlah penderita covid 19 Mimika hingga Rabu (23/9).

Pada periode April-Mei jumlah pasien COVID-19 yang dirawat cukup tinggi, dan memasuki akhir Juli hingga Agustus jumlahnya menurun.

“Tadinya mitigasi yang kami lakukan dalam penanganan pasien COVID-19 ini menempel di ruangan, tapi sekarang karena jumlahnya makin banyak maka semua pasien COVID-19 baik suspek maupun probable diisolasi di kluster. Di September ini, pasien yang masuk rata-rata kasusnya berat-berat,” katanya.

ads

Theresia mengakui ada beberapa pasien COVID-19 yang sempat menjalani perawatan di RSMM Timika pada akhirnya tidak bisa tertolong dan meninggal dunia.

“Kondisi saat awal datang ke rumah sakit sudah berat, penyakit penyertanya (komorbit) banyak. Rata-rata yang meninggal dirawat tidak sampai sepekan. Pasien sempat dibantu dengan ventilator, tapi pada akhirnya tidak bisa tertolong,” kata Theresia.

RSMM Timika sendiri sebetulnya menyediakan 39-40 tempat tidur di ruang isolasi. Namun, yang saat ini digunakan untuk penanganan pasien COVID-19 baru dibuka 16 tempat tidur.

“Kami tidak bisa buka semuanya untuk penanganan pasien COVID-19 soalnya pasien non COVID-19 juga harus kami tangani. Jangan sampai kami hanya fokus ke kasus COVID-19, nanti pasien non COVID-19 tidak bisa tertangani dengan baik. Masyarakat kan terus membutuhkan pelayanan, terutama masyarakat tujuh suku dan masyarakat asli Papua lainnya,” ucapnya.

Theresia menambahkan, RSMM Timika tidak bisa menjamin masih bisa terus menerima pasien COVID-19, termasuk pasien non COVID-19 yang dirujuk dari RSUD Mimika jika kondisi di RSUD Mimika juga sudah penuh dengan pasien COVID-19 maupun non COVID-19.

“Kami lihat situasinya dulu karena bukan soal ruangannya saja, tapi juga sarana dan prasarananya, petugasnya bagaimana,” ujarnya.

Memang ini menjadi problem tersendiri sebab di Mimika (terutama Kota Timika) cuma ada dua rumah sakit besar yang satu level dalam fasilitas, yakni RSUD dan RSMM. 

“Kalau pasien di RSUD penuh, lalu pasien dengan gejala sedang dan berat harus dirujuk, kalau memang masih bisa kami terima, pasti akan kami layani. Tapi kalau tidak bisa, tentu ini menjadi masalah,” ujarnya.

Theresia mengakui saat ini kondisi dan beban kerja di RSUD Mimika dan RSMM Timika terutama dalam penanganan pasien COVID-19 cukup berat dengan semakin banyaknya jumlah pasien yang dirawat.

Di sisi lain, katanya, dengan semakin banyaknya pasien dengan kondisi sedang hingga berat dirawat di rumah sakit, maka sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia harus memadai.

“Kami tahu di RSUD sekarang cukup kewalahan, ventilator jumlahnya terbatas. Di kami juga sama. Kami hanya punya enam ventilator, yang kami siapkan untuk penanganan pasien COVID-19 sekitar dua sampai tiga karena pasien non COVID-19 yang membutuhkan itu juga banyak. Ini situasi yang benar-benar dilematis, kami ingin membatasi pasien, tapi kalau seperti itu masyarakat mau mencari pelayanan kemana lagi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *