BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Reses DPRD di SP 4 Ungkap Kasus “Salah Bayar” Pemda Mimika Berujung Aset Gedung Pasar Terlantar

pngtree vector tick icon png image 1025736
6
×

Reses DPRD di SP 4 Ungkap Kasus “Salah Bayar” Pemda Mimika Berujung Aset Gedung Pasar Terlantar

Share this article
Kocu
Anggota DPRD Mimika Drs Leonardus Kocu foto bersama konstituen di dapil III, SP 4.

Timika, fajarpapua.com – Anggota DPRD Mimika Drs. Leonardus Kocu menggelar reses di daerah pemilihan III tepatnya Kelurahan Wonosari Jaya (SP 4), Distrik Wania Rabu (18/11).

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Dalam kegiatan reses yang terpusat di Aula Kelurahan Wonosari Jaya itu, muncul banyak aspirasi warga terkait ketimpangan pembangunan yang terjadi di wilayah itu.

Yang menarik, warga mengeluhkan pasar SP 4 yang belum juga digunakan padahal Pemda Mimika mengklaim sudah membayar lahan yang digunakan untuk pembangunan pasar tersebut.

Sebagaimana peliputan Fajar Papua, dalam sharing bersama, Leonardus meminta para ketua RT, tokoh agama, tokoh pemuda menyampaikan keluhan yang terjadi selama ini.

Ketua RT 11, Jamaluddin mengatakan, sebenarnya banyak masalah di wilayah Kelurahan Wonosari Jaya yang hingga kini belum terselesaikan.

Beberapa yang Jamaluddin sebutkan seperti jalan utama ke wilayah kelurahan harus diperbaiki karena sudah berlubang.

“Jalan utama ini adalah jalan penghubung ke RT-RT, sehingga harus bagus. Kemudian jalan lorong masuk ke RT-RT mestinya diperhatikan pemerintah karena itu jalur menuju pemukiman warga,” ujarnya.

Dikemukakan, Wonosari Jaya merupakan pintu masuk pertama jalur ekonomi sebelum masuk ke Kota Timika.

Pertumbuhan Wonosari Jaya saat ini cukup pesat, baik perekonomian, pemukiman baru, maupun pusat pelayanan masyarakat. Untuk itu pemerintah diminta memperhatikan pembangunan di wilayah itu.

Kedua, kata Jamaluddin, menyangkut pasar SP 4 yang sampai hari ini belum bisa digunakan karena pemilik lahan tidak izinkan pedagang masuk lantaran pemerintah belum membayar ganti rugi lahan.

Padahal sebelumnya pemerintah mengklaim sudah membayar. Jika benar demikian, berarti kasus itu semakin menambah daftar lahan yang sudah dibayar pemerintah tapi bangunannya tidak bisa dipakai karena salah bayar.

“Sebaiknya pemerintah selesaikan dulu soal ini supaya pedagang bisa gunakan gedung pasar,” terang Jamaluddin.

Saat ini warga masih berjualan di pinggir kiri-kanan jalan masuk utama ke Kelurahan Wonosari Jaya. Mengingat jalan ini cukup ramai lalu lintas kendaraan dan orang, warga yang berjualan tidak nyaman, potensi kecelakaan sangat tinggi.

Berkaitan hal itu, Jamaluddin meminta Anggota DPRD Mimika, Leonardus Kocu untuk membantu masyarakat dengan meminta Pemkab Mimika segera menyelesaikan persoalan tanah pasar.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Mimika, Drs Leonardus Kocu mengatakan, untuk kondisi jalan akan menjadi perhatian serius. Ia berjanji akan berjuang di DPRD sebagai pokok pikiran (Pokir) agar tidak tumpang tindih dengan program OPD.

Reses, kata Leonardus, secara harafiah artinya beristirahat. Dalam masa istirahat ini, anggota DPRD turun ke daerah pemilihan masing-masing bertemu konstituen sekaligus menjaring aspirasi mereka.

Apa yang warga usulkan akan dicatat dan diusulkan dalam pembahasan program dengan OPD (pemerintah) untuk ditetapkan dalam APBD.

Kemudian tentang pasar, dirinya tidak hanya berjuang tapi terus bersuara dan berusaha mencari solusi terbaik bersama OPD teknis agar masalah tersebut tuntas.

Khusus Pasar SP 4, Leonardus mengatakan pemilik lahan mengklaim ganti rugi padahal versi pemerintah sudah dibayar. Jika demikian maka terjadi salah bayar ke pemilik yang tidak sah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *