BERITA UTAMAMIMIKA

Suara Warga yang Terhalang Tembok Pasar Sentral Sampai ke Telinga DPRD Mimika

pngtree vector tick icon png image 1025736
4
×

Suara Warga yang Terhalang Tembok Pasar Sentral Sampai ke Telinga DPRD Mimika

Share this article
Saleh Alhamid
Anggota DPRD Saleh Alhamid foto bersama warga diluar tembok Pasar Sentral.

Timika, fajarpapua.com – Warga di luar tembok Pasar Sentral meminta Anggota DPRD Mimika memperjuangkan pembangunan jalan keluar masuk lokasi pasar.

ads

Setelah tembok ditutup akses warga ke dalam pasar terputus, yang ada hanya jalan setapak.

“Kami titip bangun jalan, dan DPRD tolong masukan program itu. Di luar pagar ada ribuan warga yang tersebar pada tiga RT. Mohon bapak dewan dapat perjuangkan usulan dan permintaan kami ini,” kata Ketua RT 12, Kelurahan Pasar Sentral, Abdul Rahman dalam pertemuan bersama pada reses Anggota DPRD Mimika dari Partai Hanura, Saleh Alhamid, Kamis (19/11).

Dalam pertemuan ini sebetulnya ada beberapa usulan, tapi Abdul Rahman mengaku kali ini cukup jalan keluar, supaya pemerintah dan DPRD memprioritaskan pembangunannya pada tahun 2021 mendatang.

Jika sudah ada jalan warga dari 3 RT merasa lega karena akses keluar masuk ke jalan umum sudah sangat mudah.

“Kalau dulu warga keluar masuk pasar mudah karena tembok-tembok pasar lubang dimana-mana. Sekarang tidak bisa lagi karena sejak pak Gomar jadi kepala dinas, lubang-lubang tembok pasar ditutup semua,” tukasnya.

Menurut dia, hanya satu akses keluar masuk yang belum ditutup yakni depan sekolah Kordoba. “Kami hanya minta jalan saja, dan kalau sudah ada baru kami bisa usulkan yang lain,” terang Abdul Rahman.

Menanggapi uusulan itu, Anggota DPRD Mimika Saleh Alhamid mengatakan akan memperjuangkannya dalam RAPBD 2021 yang menurut rencana akan dibahas pekan depan.

“Bapak dan ibu bisa lihat dalam reses kali ada staf DPRD juga turun untuk mencatat permintaan masyarakat, termasuk RT setempat. Sayang sekali sebagian besar RT tidak hadir, tapi tidak apa-apa usulan Pak RT Abdul Rahman sudah dicatat dan masuk dalam pokok pikiran dewan yang dibahas dalam APBD 2021 nanti,” ujar Saleh.

Dalam setahun, anggota dewan menjalani 3 kali masa reses turun ke dapil masing-masing bertemu konsistuen.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *