KESEHATAN

Anemia Jangka Panjang Pada Anak Ternyata Berbahaya

cropped cnthijau.png
4
×

Anemia Jangka Panjang Pada Anak Ternyata Berbahaya

Share this article
Anemia Jangka Panjang Pada Anak

Jakarta, Fajarpapua.com – Gejala kurang darah atau anemia merupakan penyakit yang sering ditemukan, namun anemia jangka panjang pada anak ternyata cukup berbahaya oleh karena itu perlu penanganan yang serius.

Kendati anemia kerap diderita oleh anak-anak dan ibu hamil tidak tertutup kemungkinan usia remaja dan kaum pria juga mengalami anemia.

ads

Anemia yang terjadi pada anak di usia 6 bulan hingga 3 tahun dapat menimbulkan dampak yang besar bagi pertumbuhan si buah hati.

Dampak Anemia Jangka Panjang Pada Anak

Menurut penuturan dari seorang Spesialis Gizi dan Ketua Departemen Ilmu Gizi FK UI dr Nurul Ratna Mutu Manikam MGizi SpGK yang disampaikan melalui webinar dengan tema “Kekurangan Zat Besi sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju” anemia yang terjadi pada anak di usia 6 bulan hingga  3 tahun dapat menimbulkan beberapa dampak bagi perkembangan si anak.

Dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh penderita anemia pada usia 6 bulan hingga 3 tahun antara lain :

  • Menurunnya tingkat kecerdasan anak ( IQ )
  • Berkurangnya fungsi otak pada bagian atensi, visual dan pendengaran.
  • Fungsi Motorik kurang aktif

Dengan terjadinya 3 dampak dari anemia jangka panjang pada anak tersebut tentunya akan berakibat kepada tumbuh kembangnya si buah kelak.

Dari semua hal, perubahan perilaku yang paling berbahaya. Studi menyatakan anak-anak yang anemia ini cenderung penakut dan peragu. Jadi mereka kurang aktif dalam mencoba sesuatu yang baru. Bukan karena orangtunya melarang, tapi karena perilakunya lebih sulit untuk diaturdr Nurul Ratna Mutu Manikam MGizi SpGK

Kemampuan si anak saat bersekolah khususnya pada kemampuan berhitung, membaca serta menulis dan berbahasa akan tampak sekali berbeda dan sangat memerlukan kesabaran dan perhatian khusus dalam prosesnya.

Tidak hanya itu, dengan berkurangnya fungsi otak terutama dalam hal atensi akan berdampak kepada kurang reaktif atau kurang tanggap terhadap lingkungan sekitar.

Yang berikutnya adalah perubahan perilaku yang jarang bergerak, tidak ceria bahkan mudah lelah kerap kali muncul dan menjadi kendala terbesar dalam masa aktif anak.

Perubahan prilaku adalah dampak yang disebut sebagai dampak yang paling berbahaya karena akan menimbulkan efek kelanjutannya terhadap lingkungan yang akhirnya akan membuat si buah hati malas untuk mempelajari suatu keilmuan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

Apabila terdapat tanda-tanda bahwa anak mengalami anemia sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter anak agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

Meskipun pada dasarnya anemia membutuhkan asupan zat besi namun untuk pemberiannya diharapkan untuk tidak diberikan kepada anak atau bayi di luar pengawasan dan petunjuk dokter yang lebih menguasai bidangnya.

Namun para orang tua juga bisa memberikan suplemen alami yang di olah dengan higienis seperti brokoli, bayam, daging, telur, bahkan sereal yang sudah terdapat kandungan zat besi di dalamnya.

Dengan menerapkan konsumsi makanan sehat terutama 4 sehat 5 sempurna pada Ibu yang menyusui untuk diberikan kepada bayi berusia 6 bulannya dan juga penerapan pola makan sehat pada anak nya akan dapat mencegah dan membantu menghindari dari anemia jangka panjang pada anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *