BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Belum Normal, Produksi PT Freeport dengan Tambang Bawah Tanah Baru 60 Persen

pngtree vector tick icon png image 1025736
10
×

Belum Normal, Produksi PT Freeport dengan Tambang Bawah Tanah Baru 60 Persen

Share this article
Claus Wamafma (kanan)

Timika, fajarpapua.com – Eksekutif Vice President PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma mengakui aktifitas tambang terbuka di Grassberg mulai tahun ini ditutup. Kegiatan operasional mulai fokus pada tambang bawah tanah dengan kapasitas produksi 60 persen Or dalam tahun ini.

Tahun 2021, sesuai perencanaan akan ada peningkatan menjadi 80 persen, dan seterusnya naik menjadi 100 persen pada tahun 2023 dan 2024. Sehingga operasional tambang mulai normal kembali.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

“Sekarang lagi suasana pandemi Corona, tapi kegiatan usaha tambang tidak boleh terhenti,” ungkap Claus di Jalan Cenderawasih, Timika, Jumat (18/12).

Sebab lanjut dia, meski Covid mendera dunia, mendera Indonesia dan mendera para pekerja PTFI, namun managemen memberlakukan aturan dan protokol kesehatan secara ketat sehingga produksi tidak mengalami penurunan.

“Puji Tuhan saat Covid 19 melanda kita, PTFI masih bisa membayar kewajiban-kewajiban kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Mimika. Selain itu juga kewajiban kepada masyarakat adat yang terkena dampak, dana kemitraan tetap jalan seperti biasa,” katanya.

Claus menerangkan, membangun tambang bawah tanah tidak mudah. Ada bermacam bagian yang harus dikerjakan oleh PTFI.

“Tahun ini, produksi baru 60 persen, dan 2021 naik menjadi 80 persen, artinya dia naik secara bertahap sesuai dengan konstruksi yang dibangun PTFI. Kenaikan produksi akan terus terjadi sampai normal pada tahun 2023-2024, dan selama ini PTFI masih menggunakan tenaga kerja yang ada dan tidak ada penerimaan karyawan baru,” tuturnya.

Dijelaskan, penerimaan karyawan bisa dilakukan karena PTFI akan membangun proyek besar di Portsite. Tenaga kerja baru ini bersama karyawan akan membangun proyek untuk beberapa tahun.

“Mereka akan dikontrak dan setelah proyek selesai, kontrak juga selesai. Untuk penerimaan yang keatas belum ada informasi, karena tenaga kerja yang berstatus Freeport dan kontraktor masih cukup banyak. Kita pakai tenaga pekerja yang ada saat ini, dengan produksi terus kita genjot, akan ada kenaikan di tahun depan,” terang Claus.

Untuk pengembangan masyarakat, dia menjelaskan PTFI sebagai perusahaan tambang terus menjalin hubungan kemitraan dengan sejumlah lembaga di daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *