Timika, fajarpapua.com – Tokoh masyarakat Amungme, Hans Magal SP mengkritik rencana Pemda Mimika yang menginisiasi pertemuan bersama para bupati Meepago membahas Provinsi Papua Tengah pada Kamis (4/1). Konsep pertemuan itu dinilai tidak masuk akal dan bisa jadi bahan tertawaan kabupaten lain.
Dalam rilis yang diterima Fajar Papua, Kamis, Hans yang juga Direktur Yayasan Kemanusiaan Anti Kekerasan (Yamak) itu membeberkan beberapa kejanggalan yang menurutnya pertemuan hari ini tidak masuk akal dan terkesan sikap Pemda Mimika plin-plan.
Pertama, jika pertemuan itu melibatkan para bupati di wilayah Meepago semestinya yang mengeluarkan surat undangan adalah bupati Nabire.
“Seharusnya sesuai aturan organisasi yaitu oleh bupati Nabire selaku ketua asosiasi bupati Meepago,” ujarnya.
Kedua, pada pertemuan beberapa waktu lalu di Hotel 66 Timika yang dipimpin Bupati Mimika telah memutuskan Amungme dan Kamoro keluar dari Meepago dan masuk Bomberay. Keputusan ini dinilai kontradiksi dan justru mempersulit komunikasi antar para bupati di wilayah Meepago.