Timika, fajarpapua.com – Perkembangan dunia eSport di Indonesia dan khususnya di Timika saat ini begitu pesat.
Bahkan sejak didirikan beberapa lembaga resmi yang menaungi eSport, komunitas pemain game baik PC, console maupun mobile berkembang dengan cepat.
Hal ini terbukti dari lahirnya sejumlah team yang berprestasi dan mampu menjuarai berbagai kompetisi di tingkat internasional.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari cara pengelolaan organisasi dan bagaimana management suatu team eSports tersebut dijalankan.
Terkait dengan perkembangan eSport di Timika yang saat ini sudah banyak lahir atlit yang berprestasi baik di nasional maupun internasional, pada Selasa (16/3) digelar konsolidasi dan penyatuan visi para gamer lokal.
Konsolidasi dan penyatuan visi ini juga berkaitan dengan rencana pembentukan wadah para gamer atau atlit eSport Timika yang nantinya akan berafiliasi ke IESPA atau Indonesia eSports Association.
Setelah pertemuan awal, direncanakan pada Kamis (18/3) akan dilakukan konsolidasi lanjutan yang melibatkan 102 tim eSport yang menyatakan siap bergabung dalam wadah yang akan dibentuk.
Antusiasme tim eSport Timika terhadap rencana hadirnya wadah yang berafiliasi ke IESPA ini karena banyaknya sosok yang experience yang tergabung dalam organisasi ini. Selain itu, juga terdapat banyak atlit eSports yang telah malang-melintang mengikuti minor atau major competition yang bersedia bergabung.
Selain dua faktor diatas, bergabungnya promotor, pemilik tim, leader tim juga publisher eSport di Timika juga menjadi daya tarik wadah ini.
“Kami berharap wadah ini nantinya tampil demi kemajuan dan membuat ekosistem eSports di Tanah Amungsa dan Bumi Kamoro ini lebih hidup,” ujar Dini yang dikenal sebagai manager dua tim eSport di Timika kepada fajarpapua.com.
Dini menyambut baik rencana pembentukan wadah resmi yang dapat menaungi player maupun gamer di Timika agar kiprahnya dapat diketahui atau minimal mempunyai pembinaan yang lebih baik.
Lelaki yang sejak dua tahun lalu berhasil membawa tim PUBG yang dimanagerinya menjadi tim profesional menilai saat ini masih belum ada perhatian baik pemerintah atau pemerhati dunia eSports di Kabupaten Mimika.
Padahal Mimika ini lanjutnya, berpotensi mencetak atlit-atlit eSports yang suatu saat bisa membawa nama daerah di kancah nasional ataupun internasional.
“Berbagai divisi pernah dijuarai Tim eSport Timika, yang kami butuhkan hanyalah wadah resmi untuk membina dan mengarahkan bakat teman-teman agar kedepannya bisa lebih termotivasi untuk latihan dan fokus pada target kejuaraan yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Sementara, Idris Manika atau lebih populer dengan nama Izzy yang juga owner dari Exo eSports menilai selama 14 tahun terakhir eSports Timika masih berjalan ditempat karena tidak ada wadah yang representatif.
“Yang ada sampai sekarang Tim eSport di Timika masih berjalan sendiri-sendiri,” ujar Izzy yang juga pemilik Warnet dengan standard eSport satu-satunya di Timika
Wadah resmi seperti IESPA lanjutnya, harus segera dibentuk untuk mengorganisir Tim eSport di Kabupaten Mimika.
“Karena belum ada wadah, alhasil para pemain atau atlit Timika tertinggal info untuk masalah pertandingan bergengsi. Belum lagi masalah pembinaan yang harusnya terstruktur agar para pemain bisa mendapatkan performa yang maksimal saat bertanding nanti menjadi masalah tersendiri,” jelasnya.