Menurut Robert, pihaknya menargetkan 17.000 sambungan rumah agar air bersih bisa membiayai operasionalnya sendiri.
“Lagian kalau kita operasikan nanti yang kelola PDAM, Pemda Mimika perlu membuat Perusahaan Daerah,” ungkapnya.
Menyikapi keadaan demikian Robert mengaku kurang sepakat jika diberlakukan subsidi. Pemda harus menambah 17.000 SR lagi.
“Usulan DPU kalau disetujui sampai 50.000 SR sehingga dapat menutupi biaya operasional setiap bulan,” pungkasnya.
Robert mengatakan dua tahun lalu ada investor dari Singapura yang ingin berinvestasi air bersih Timika. Namun untuk tujuan itu, Pemda Mimika harus mempunyai BUMD atau Perusahaan Daerah.