Timika, fajarpapua.com – Sesuai rencana, Dinas Perhubungan (Dishub) akan melakukan ujicoba (semestinya masih tahap uji petik) satu arah atau one way Jalan Budi Utomo akan berakhir 1 Agustus akhir pekan ini.
Nah, memasuki fase ujicoba, Dinas Perhubungan diminta mencoba membalikkan satu arah dari arah Diana Supermarket menuju Jalan Hasanuddin.
“Kan ini masih ujicoba, bisa dicoba sebaliknya dari Cenderawasih atau Diana ke Hasanuddin. Karena sekarang ini dari Hasanuddin ke Diana malah Jln Budi Utomo sangat lengang,” ungkap Samsudin, pedagang pakaian di Jalan Budi Utomo, Senin.
Menurut dia, pihaknya tidak menentang pemberlakuan satu arah, namun dampak yang ditimbulkan sangat merugikan.
“Kami benar-benar hancur, semua karyawan saya sudah stop kerja, pemasukan benar-benar kosong,” paparnya.
Dia memberi solusi ujicoba kendaraan balik arah sebab volume kendaraan dari arah Jalan Cenderawasih sangat banyak.
“Bisa dicoba saja, kan kita mau cari performa terbaik. Saya yakin kalau berbalik arah nanti Jalan Sudarso tidak macet seperti sekarang,” pungkasnya.
Usul Jalan Bhayangkara Kembali Satu Arah
Sementara itu, pimpinan DPRD Mimika menilai ruas jalan Bhayangkara mulai dari pertigaan PIN Simpati Seluler sampai ke bundaran mini sebaliknya dijadikan satu arah kemudian dibangun trotoar.
Wakil I DPRD Mimika, Aleks Tsenawate kepada waryawan di kantor DPRD Mimika, Senin (26/7)l menuturkan Dishub dan Satpol PP perlu mengevakuasi mama-mama Papua yang berjualan di sepanjang jalan Bhayangkara dialihkan ke Pasar Sentral.
“Untuk pemberlakuan jalan Bhayangkara jadi satu arah itu saya sudah sampaikan saat RDP bahwa jalan itu harus dibuatkan trotoar supaya mama-mama tidak jualan lagi di bahu jalan,” kata politisi Partai Nasdem ini.
Aleks mengakui tujuan diberlakukan dua arah sebagai upaya pemerintah agar mama-mama Papua tidak berjualan dibahu jalan, dan dialihkan ke pasar baru.
“Kalau selama dibiarkan begitu saja pasti akan potensi kecelakaan, dan mama-mama akan tetap berjualan disitu,” terang dia.
Selain itu, Aleks mengusulkan untuk pembuatan trotoar. Dengan trotoar mama-mama akan berpikir dua kali untuk berjualan lagi di tempat tersebut.
“Jadi solusinya buat trotoar di jalan Bhayangkara supaya tidak ada yang berjualan lagi di sepanjang jalan Bhayangkara,” jelas dia.
Sedangkan warga yang akan menuju kearah Ahmad Yani dialihkan kejalan Bougenvile tembus ke pertigaan kantor POM.
“Jadi biarlah orang yang mau ke arah Ahmad Yani baiknya lewat jalan Bougenvile. Serui Mekar tidak layak sekali, beberapa hari itu saya lihat ada kemacetan, jadi menurut saya itu ditutup saja dan buka di putaran dekat kantor Pengadilan,” ujar Aleks. (mar)