BERITA UTAMAMIMIKA

Pemda Mimika Fokus Bangun di Kota, Dewan Sayangkan Lapter Mangkrak dan Sungai Dibiarkan Dangkal

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Pemda Mimika Fokus Bangun di Kota, Dewan Sayangkan Lapter Mangkrak dan Sungai Dibiarkan Dangkal

Share this article
Banyak sungai di pesisir Mimika yang dangkal namun diabaikan Dishub.
Banyak sungai di pesisir Mimika yang dangkal namun diabaikan Dishub.

Timika, fajarpapua.com – Menanggapi mangkraknya lapangan terbang (lapter) pedalaman dan kali penyeberangan di pesisir yang tidak lagi dikeruk mendapat tanggapan serius DPRD Mimika.

Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan, SE atau John Thie kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (2/12) mengatakan semestinya Dishub memberi perhatian utama terhadap pekerjaan lapter yang sempat dikerjakan tapi belum selesai.

ads

Begitu juga dengan Bappeda dalam perencanaan harus bertanya kepada dinas teknis soal lapter, jalan, jembatan penyeberangan, listrik dan air bersih di kampung-kampung.

“Perencanaan itu prioritaskan kebutuhan yang mendesak buat masyarakat di kampung sana,” ungkapnya.

Dikemukakan, pengerukan kali dan sungai ke Mimika Barat hingga Mimika Barat Jauh juga ke arah Manasari, Otaqwa, Agimuga, dan Jita, dilakukan tiga tahun lalu. Namun sejak jabatan Kadishub diganti, berbagai proyek tersebut tidak lagi dilanjutkan.

“Dinas teknis harus bawa program ke DPRD yang akan dibangun di pedalaman, pesisir pantai, dan pinggiran kota. Kota cukup yang urgen-urgen saja sebab dalam beberapa tahun belakangan ini program benar-benar fokus di kota,” paparnya.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus B Mom, SE menuturkan mulai tahun 2021 dana Otsus fokus bangun distrik dan kampung pedalaman dan pesisir yang nota bene masyarakat asli Mimika.

“Untuk bangun perumahan harus yang lebar yakni type 75 bukan yang 36. Bangun rumah supaya masyarakat tinggal sehat bukan sakit terus.

“Masyarakat juga ingin lapter yang dibangun baik dan ada petugas sehingga lapter tetap terawat, warga juga inginkan jembatan gantung, listrik, air bersih, sekolah, guru, puskesmas/Pustu dan petugasnya,” harapnya.

Kepada pimpinan daerah, jelas dia, harus ada keberpihakan pada warga asli yang ada di pedalaman dan pesisir dimana mereka yang mempunyai daerah ini yang mestinya harus diperhatikan.

“Mimika harus gaungkan lagi bangun dari kampung ke kota. Jika kampung semua fasilitas tersedia maka warga tidak lagi berbondong-bondong datang ke kota,” paparnya. (mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *