BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Dukung Pemberian Saham Untuk Lemasa dan Lemasko, FPHS Tsingwarop Ingatkan Hak Mutlak 3 Kampung

cropped cnthijau.png
22
×

Dukung Pemberian Saham Untuk Lemasa dan Lemasko, FPHS Tsingwarop Ingatkan Hak Mutlak 3 Kampung

Share this article
Ketua FPHS Tsingwarop Yafet Manga Beanal bersama pengurus.
Ketua FPHS Tsingwarop Yafet Manga Beanal bersama pengurus.

Timika, fajarpapua.com – Ketua FPHS Tsingwarop, Yafet Manga Beanal bersama Pengurus menyatakan mendukung niat baik PT. Freeport Indonesia yang akan memberi dukungan saham dari 48,8 % milik Freeport kepada masyarakat adat melalui Lemasa dan Lemasko.

Namun, Yafet mengingatkan Freeport agar tidak lupa mengakomodir masyarakat 3 kampung yang secara sah diakui oleh Lemasa pimpinan Odisius Beanal.

ads

“PT. Freeport juga perlu mengakomodor LMA Tsingwarop sebagai pemilik hak ulayat dan korban permanen yang ada dibawah wadah Lemasa. Tapi Lemasa yang sesuai musdat yang dapat legitimasi dari seluruh masyarakat dari 11 wilayah adat, hal ini perlu digarisbawahi, bukan lembaga adat buatan Freeport,” ungkap Yafet.

Ia juga menekankan Freeport agar tetap mengurus CSR dan juga mengurus lembaga-lembaga adat secara baik.

“Kami dari FPHS yang sudah miliki 4 % divestasi saham yang diberikan oleh Pemerintah akan kami sharing biaya dan program untuk pengembangan masyarakat Papua yang berdomisili di Timika. Karena Pemerintah pusat melalui perjanjian induk, untuk kelola 51,2% maka Pemprov, Pemda Mimika dan FPHS Tsingwarop sebagai pemilik hak ulayat dan korban permanen akan manfaatkan saham 10 % yang telah dialokasikan dalam perjanjian induk tersebut untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Papua,” ujar Yafet.

Sehingga FPHS berharap kepada Arnold Kayame sebagai VP Freeport dan Lembaga adat yang dibentuk tersebut harus terbuka dengan pihaknya sehingga program ke depan tidak tumpang tindih.

“Kami tetap memberikan dukungan kepada masing-masing fokus untuk mengembangkan masyarakat kita agar semua dapat terlayani baik,” beber Yafet.

Dia melanjutkan “Kami juga setelah klir semua bersama bupati, dan Provinsi maka kami akan terbuka dan siap diaudit oleh pemerintah setelah PT. Papua Disvestasi Mandiri yang sementara diurus di Jayapura jadi maka kami juga akan terbuka semua program kami dengan Renstra yang telah kami siapkan,” tambahnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *