Timika, fajarpapua.com – Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob bersama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika pada Jumat (7/1/2022) pagi sudah berkoordinasi dengan Menteri Sosial (Mensos) terkait bencana banjir rob di Amar dan Atuka. Hasilnya, Mensos memberikan bantuan 3 ton beras yang akan dipasok langsung ke dua distrik tersebut, Sabtu (7/1) besok.
Dikonfirmasi fajarpapua.com, Jumat siang, Wabup JR mengemukakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kadistrik Amar dan Mimika Tengah.
“Kejadian angin kencang dan banjir rob tanggal 5 Januari jam 3 subuh. Untuk Amar yang terdata 4 rumah di pinggir bantaran sungai rusak. Ada satu kios besar milik pengusaha juga hancur,” ungkapnya.
Dikemukakan, setiap rumah dihuni 4 kepala keluarga, sehingga total yang terdampak 16 KK. Jumlah itu belum termasuk kerusakan fasilitas umum dan perkebunan warga.
“Saya sudah minta Kadistrik data nama korban supaya segera salurkan bantuan. Sekarang mereka mengungsi ke ibukota distrik, di sana aman,” paparnya.
Namun yang menjadi kendala saat ini para pengungsi ketiadaan pakaian sebab seisi rumah mereka hancur.
“Kami sudah berkoordinasi dengan distrik, Dinsos, dan BPBD supaya segera ambil langkah cepat. Yang jadi kendala Pemda Mimika tidak punya uang. Kedepan anggaran untuk bantuan sosial dan bencana harus selalu ada, karena bencana bisa terjadi kapan saja,” tandasnya.
Selain itu, hasil koordinasi dengan Kadistrik, ternyata kerusakan terparah dialami kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah. Data sementara 20 rumah rusak, fasilitas umum seperti jembatan dan pelabuhan hancur.
“Untuk Atuka kejadian tanggal 5 Januari subuh, angin kencang dan banjir rob menghantam kampung Atuka RT 1 dan 2. Jumlah kerusakan 20 rumah, jembatan antar kampung hancur, pelabuhan hancur,” paparnya.
Menanggapi kerusakan dua wilayah itu, hasil koordinasi dirinya dan Kadis Sosial Mimika dengan Mensos, besok bantuan 3 ton beras segera diantar ke Atuka dan Amar.
“Besok distribusi dengan pasukan Tagana, pasukannya Dinsos untuk kirim bantuan ke Amar dan Atuka.
Hari ini beras dari Bulog tiga ton sudah keluar. Untuk biaya perahu biar saya tanggulangi,” ungkapnya.
Kedepan, Wabup JR berharap dana bencana selalu tersedia. Selain itu instansi teknis diharapkan segera mendata kerusakan fasilitas umum di dua wilayah itu.
“Bencana tidak direncanakan, pemerintah harus selalu waspada.
Kami sudah minta bantuan Baznas dan Relawan Mimika untuk data kerusakan, mereka kan lembaga independen, tadi malam mereka sudah antar bantuan ke lokasi bencana. Nanti data dari Baznas dan Relawan Mimika disandingkan dengan data dari Distrik. Kita butuh data riil lapangan,” ujarnya.(red)
