Timika, fajarpapua.com – Anggota DPRD Mimika, Saleh Alhamid menyoroti sampah dalam kota Timika yang hampir sebulan ini tidak diangkut-tuntas oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hingga menimbulkan bau busuk dimana-mana. Sesuai tugas pokok dan fungsi, pengangkutan sampah menjadi tugas DLH bukan kelurahan.
“Jangan DLH buat alasan lagi tidak ada dana. Padahal tugas utama mereka urus sampah. Kalau sampah tidak dikasih dana besar lagi saya mau tanya dana Rp 4,4 triliun untuk apa saja?. Jangan dana hanya untuk bangun gedung, jalan, jalan dan jalan lagi. Jalan dalam kota ini aspal berlapis-lapis sehingga lupa program lain termasuk sampah,” terang Saleh.
Menurut dia, sampah dalam kota menumpuk dimana-mana dan tidak diangkut menyebabkan warga sekitar terganggu.
Dia meminta bupati dan wakil bupati untuk mengawasi kinerja OPD teknis yang bertugas menangani sampah.
“Bupati harus lakukan pengawasan melekat terhadap peran OPD teknis baik yang mengurus sampah, bencana, bantuan sosial, perumahan, jalan, jembatan, air bersih, pendidikan, dan kesehatan,” tukasnya.
Lebih jauh ditegaskan, OPD selalu berdalil tidak ada dana padahal APBD Mimika bernilai triliunan.
“Jika untuk sampah dan bencana tidak ada dana Pemkab bisa pinjam di Bank Papua sekian miliar.
Apalagi dengan APBD 4,4 triliun pasti DLH dapat kucuran dana besar untuk tangani sampah ini. Karena itu DLH harus kreatif dalam penanganan sampah,” tukasnya.
Selain itu dalam penanganan sampah Pemkab perlu melibatkan kampung dan kelurahan.
“Ada baiknya ada bantuan ke kelurahan dan kampung sehingga mereka bisa tangani sampah dari masing-masing wilayah secara serius,” tuturnya. (mar)