BERITA UTAMAMIMIKA

Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee Bersama Warga Bersihkan Lingkungan, Mohon Warga Timika Sisihkan Dana di Kotak Sumbangan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee Bersama Warga Bersihkan Lingkungan, Mohon Warga Timika Sisihkan Dana di Kotak Sumbangan

Share this article
Panitia san warga bahu membahu membersihkan lingkungan.
Panitia dan warga bahu membahu membersihkan lingkungan.

Timika, fajarpapua.com – Panitia rekonsiliasi Mimika Wee kabupaten Mimika Papua melaksanakan giat pembersihan lingkungan di seputaran kota Timika. Pembersihan itu dipandang perlu untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan indah.

Pembersihan lingkungan merupakan salah satu agenda panitia selain mewujudkan kota bersih, sekaligus menggalang dana dengan cara menyediakan kotak sumbangan sukarela kepada warga sekitaran lokasi giat dan para pengguna jalan raya baik motor maupun mobil.

Hal itu dikatakan Ketua Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee Dominikus Mitoro,SE.,M.Si saat ditemui di lokasi pembersihan, Kelurahan Kebun Sirih, RT. 07 Distrik Wania, Selasa, (9/3).

“Kami atas nama panitia, mohon maaf apabila mungkin perjalanan anda para pengendara terganggu. Tetapi upaya ini penting untuk kelangsungan kita bersama di kota Timika yang kita cintai bersama ini,” ucap Dominikus.

Dikatakan, sebelum melakukan giat bakti sosial, pantia telah menyurati distrik tertanggal, 8 Maret 2022 dengan nomor 08/PRM/III/2022 dan disetujui. Sehingga, dirinya berharap Pemerintah Distrik dapat melanjutkan informasi tersebut ke tingkat kelurahan dan RT untuk koordinasi dan kerja sama antara Panitia bersama warga di lingkungan RT.

Selain dua tiitik lokasi pembersihan ini, panitia masih akan terus bekerja membersihkan lingkungan di lingkungan dan RT di kelurahan lainya pada kedua Distrik.

Selanjutnya Domi, sapaan akrab Dominikus menambahkan kalau Panitia melalui kerja-kerjanya akan terus berupaya menggalang dana, salah satunya dengan cara ini, yakni bersih-bersih dilingkangan.

Sehingga dirinya berharap agar warga Mimika dan sekitarnya dapat memahami apabila ada Panitia bersama anak-anak Mimika yang turun ke jalan untuk membersihkan pinggiran jalan dan selokan/got/parit. Selain itu, Panitia masih akan melanjutkan berbagai upaya dalam penggalangan dana untuk mensukseskan Ibadah/Misa Rekonsiliasi di Kota Tua Kokonao pada 24 April mendatang.

“Kami butuh dukungan semua pihak di kota ini. Mulai dari Pemerintah Daerah, PT. Freeport Indonesia, Swasta, TNI/POLRI, para Tokoh lintas agama, Lintas Gereja serta seluruh masyarakat Mimika yang tergabung dalam setiap organisasi kemasyarakatan atau pun paguyuban- paguyuban di Kabupaten Mimika,” harap Domi.

Mengingat agenda ini begitu penting khusus buat Orang Mimika untuk kembali berdamai dengan Tuhan, alam leluhur dan sesama manusia, maka Panitia membutuhkan dukungan semua pihak. Dimata Domi, orang Mimika hari ini di Kabupaten Mimika, hidup berdampingan dengan semua suku di kota ini. Namun orang Mimika (Mimika Wee) terlihat seakan berjalan ditempat. Walaupun semua akses, fasilitas, serta berkat melimpah untuk bisa bersaing setara dengan suku nusantara lainya dalam berbangsa dan bernegara.

Sehingga pada puncak perayaan Paskah yang jatuh pada 24 April mendatang, seluruh orang Mimika (Nakai-Potowai) melalui Gereja Katolik – Keuskupan Timika, Umat/Jemaat harus kembali dan berdamai dengan Tuhan, alam dan leluhur. Dengan jalan itu, orang Mimika dapat kembali menata hidup yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan.

Terpisah, pada kesempatan lainnya pekan kemarin, di agenda rapat koordinasi, hadir juga wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos.,MM dan memberikan dukungan penuh baik secara pribadi maupun mewakili Pemerintah Daerah.

“Pada prinsipnya saya secara pribadi dan Pemerintah Daerah, kami mendukung penuh langkah-langkah Panitia dalam mensuseskan agenda ini,” tandas John Rettob.

Ia berpesan agar semua pihak yang hari ini masih ada dan membangun Kota Timika, agar terlibat juga baik secara langsung maupun tidak.

Pantauan awak media fajarpapua.com pada lokasi pembersihan di jalan sosial kebun sirih dan Jalan Busiri, hampir 5 bak truck atau setara 60m3 (meter kubik) berbagai jenis sampah yang terkumpul dari giat bersih-bersih lingkungan, jumlah sampah yang terkumpul sangat banyak. Mulai dari sampah plastik, sampai pada pasir yang menumpuk di got/parit.

Untuk lokasi kebun sirih, 2 unit truck penuh terisi sampah dan dibuang langsung ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jalan Freeport Lama.

Begitu pula untuk kelurahan Inauga jalan Busiri, diagkut dan dibuang ke TPS jln. Busiri – Timika.
Ketua RT. 07 Kebun Sirih Distrik Mimika Baru, Etha Siep mengaku senang dengan adanya kegiatan bakti sosial dengan cara membersihkan sampah di pinggiran jalan dan parit.

“Terima kasih buat adik-adik dan panitia yang sudah mau datang kerja di lingkungan ini. Karena memang sepanjang jalan sosial ini, selalu menjadi masalah, kalao hujan deras dan banjir,” tandas Etha.

Sehingga, Etha berharap agar selanjutnya Pemerintah dapat melihat permasalahan sekaligus kebutuhan warga. Karena banjir dan jalan rusak, selalu menjadi permasalahan buat warga kebun siri yang keluar masuk.(eddy).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *