BERITA UTAMAINTERNASIONAL

Ukraina Pertahankan Kiev Sampai Mati, Kata Presiden Zelenskyy

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Ukraina Pertahankan Kiev Sampai Mati, Kata Presiden Zelenskyy

Share this article
Orang-orang yang melarikan diri dari invasi Rusia di Ukraina menunggu untuk naik bus setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, 7 Maret 2022.
Orang-orang yang melarikan diri dari invasi Rusia di Ukraina menunggu untuk naik bus setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, 7 Maret 2022.

Lviv, fajarpapua.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan pasukan Rusia, mereka akan menghadapi pertempuran sampai mati jika berusaha menduduki ibu kota Kiev.

“Jika mereka memutuskan untuk menjatuhkan ‘karpet bom’ (pengeboman besar-besaran dari udara) dan menghapus sejarah daerah ini… menghancurkan kami semua, maka mereka bisa memasuki Kiev. Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tapi mereka akan hidup sendiri di tanah ini,” kata Zelenskyy, Sabtu.

ads

Presiden yang kerap tampil di media sosial dari ibu kota itu mengatakan sejumlah kota kecil sudah tidak ada lagi.

Invasi Rusia di Ukraina–agresi militer terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua–kini telah memasuki pekan ketiga.

Pengeboman dari udara telah membuat ribuan warga terjebak di kota-kota yang terkepung oleh pasukan Rusia. Jumlah warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga mencapai 2,5 juta orang.

Pada Sabtu Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap pengungsi perempuan dan anak-anak di dekat Kiev.

Dinas intelijen Ukraina melaporkan bahwa ketujuh warga itu, termasuk seorang anak, tewas ketika mengungsi dari desa Peremoha dan bahwa “penjajah memaksa rombongan pengungsi untuk kembali”.

Kantor berita Reuters belum dapat memverifikasi laporan itu dan Rusia tidak berkomentar.

Moskow membantah menjadikan warga sipil target serangan mereka sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Mereka menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang terkepung. Ukraina dan negara-negara Barat menolak keras tuduhan itu.

Zelenskyy mengatakan Moskow sedang mengirim tentara baru setelah pasukan Ukraina melumpuhkan 31 batalion taktis Rusia, yang disebutnya sebagai kekalahan militer Rusia terbesar dalam beberapa dekade. Reuters tidak bisa memverifikasi pernyataannya itu.

“Kami masih harus bertahan. Kami masih harus berjuang,” kata Zelenskyy dalam video, Sabtu.

Dia mengatakan sekitar 1.300 tentara Ukraina telah tewas dan mendesak Barat untuk lebih terlibat dalam negosiasi damai.

Amerika Serikat mengatakan akan menambah bantuan hingga 200 juta dolar (Rp2,87 triliun) dalam bentuk senjata ringan, anti tank dan anti pesawat bagi Ukraina. Para pejabat Ukraina sebelumnya telah meminta bantuan militer lebih banyak.

Zelenskyy membahas situasi perang dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mendesak Putin untuk memerintahkan gencatan senjata segera.

Menanggapi pembicaraan itu lewat sebuah pernyataan, Kremlin sama sekali tidak menyebut gencatan senjata.

Pejabat kepresidenan Prancis mengatakan: “Kami tidak melihat adanya niat dari pihak Putin untuk mengakhiri perang.”

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menuduh AS berupaya menambah ketegangan. Dia mengatakan situasinya menjadi semakin rumit oleh konvoi bantuan militer Barat ke Ukraina. Konvoi bantuan itu dianggap oleh Rusia sebagai “target (serangan) yang sah”.

Dalam komentarnya yang dikutip kantor berita Tass, Ryabkov tidak menyebut satu pun ancaman secara spesifik. Serangan apa pun terhadap konvoi seperti itu sebelum mencapai Ukraina akan berisiko memicu perang yang lebih luas.

Pembicaraan krisis antara Moskow dan Kiev telah dilanjutkan lewat panggilan video, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita Rusia RIA.

Peskov tidak memberikan rincian, tapi Menlu Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kiev tak akan menyerah atau menerima ultimatum apa pun.

Rusia serang pangkalan militer Ukraina dekat perbatasan Polandia

Rusia melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Yavoriv di Ukraina barat dekat perbatasan Polandia, kata pejabat setempat pada Minggu (13/3).

Serangan itu menunjukkan bahwa Rusia kini mulai menyasar bagian barat Ukraina.

“Penjajah melancarkan serangan udara ke Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional. Menurut data awal, mereka menembakkan delapan rudal,” kata otoritas militer Lviv dalam sebuah pernyataan.

Serangan itu dilakukan terhadap unit militer fasilitas tersebut, kata kantor berita Ukraina Interfax, mengutip Anton Mironovich, juru bicara Akademi Pasukan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina.

“Menurut data awal tidak ada korban jiwa, namun informasi tentang korban luka-luka sedang diklarifikasi,” kata Mironovich.

Fasilitas pelatihan militer itu adalah yang terbesar di bagian barat Ukraina dan biasanya menjadi tempat latihan bersama dengan NATO. Jaraknya sekitar 25 km dari perbatasan Polandia.

Wali Kota Ivano-Frankivsk, kota lain di Ukraina Barat, mengatakan pasukan Rusia juga terus menghantam bandaranya pada Minggu. Belum ada korban yang dilaporkan.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *