BERITA UTAMAPAPUA

Isu Kematian Korban Penganiayaan di Busiri Meresahkan, Tokoh Kamoro Minta Warga Tidak Sebarkan Hoax

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Isu Kematian Korban Penganiayaan di Busiri Meresahkan, Tokoh Kamoro Minta Warga Tidak Sebarkan Hoax

Share this article
Hoax itu suatu cerita bohong, informasi palsu yang bertujuan mempermainkan, memperdaya dan menipu. Maraknya kasus kriminal selama dua pekan terakhir ini meresahkan semua warga kota Timika. Warga diminta tidak menyebarkan hoax melalui media sosial (medsos).
Ilustrasi

Timika, fajarpapua.com – Hoax itu suatu cerita bohong, informasi palsu yang bertujuan mempermainkan, memperdaya dan menipu. Maraknya kasus kriminal selama dua pekan terakhir ini meresahkan semua warga kota Timika. Warga diminta tidak menyebarkan hoax melalui media sosial (medsos).

Hal itu dikemukakan Ketua Aliansi Pemuda Kamoro (APK) DR. Leonardus Tumuka, P.Hd kepada fajarpapua.com via telepon, Sabtu (2/4).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Warga Mimika tidak boleh menyikapi indormasi hoax dengan menyebarkan isu baik melalui telepon atau medsos kepada sesama terutama dalam menyikapi kejadian kriminal yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” tegas DR Leo.

Dia menjelaskan, beberapa kasus yang terjadi belakangan seperti begal di jalan Yos Sudarso, kompleks Bosowa, Jalan Busiri bahkan di pasar lama (1/4) adalah ulah kelompok pemuda yang tergabung dalam geng hingga menimbulkan ketidaknyamanan bahkan sampai menimbulkan korban.

“Akibat pergaulan yang tidak bertanggung jawab itu, warga lain menjadi korban ulah mereka,” tuturnya

Dari beberapa kasus tersebut, dirinya mengapresiasi pihak kepolisian yang berhasil menangkap pelaku.

“Demi keamanan dan kenyaman kota ini, mari kita jaga bersama. Untuk setiap kasus yang baru-baru terjadi ini, jangan dibawa kedalam kesukuan, ras atau sara karena akan berdampak luas,” ujar DR. Leo

Dirinya mencontohkan, pada hari ini, Sabtu (2/4) ada kabar yang beredar kalau korban korban pengeroyokan di Jalan Busiri meninggal dunia. Padahal informasi itu tidak benar setelah APK memastikan informasi kepada ketua Komunitas Pemuda Kei (KPK) dan Kepala Suku Kei sebagai keluarga korban, guna memastikan informasi itu.

“Informasi yang diterima jangan ditelan mentah-mentah. Perlu dikroscek, terutama kepada pihak-pihak terkait yaitu petugas kepolisian karena saat kasus kriminal itu terjadi, keluarga sudah menempuh jalur hukum,” tuturnya.

Lebih jauh, DR Leo mengajak semua elemen dan komponen masyarakat Kota Timika melalui semua paguyuban dan organisasi yang ada agar lebih giat menyadarkan warganya untuk tidak menyebarkan hoax.

Mengingat informasi hoax yang jika sudah disebarkan akan berdampak pada kenyamanan semua.

Wartawan fajarpapua.com saat menghubungi Lucky Mahakena, S.Sos.,M.Si Bagian Humas RSUD Mimika melalui pesan whatsapp mengatakan kondisi Pice, pasien yang dirawat di RSUD akibat penganiayaan di Jalan Busiri sudah membaik setelah menjalani operasi pada organ bagian perut.

Pasien juga sudah dipindahkan dari ruang intensive care unit (icu) ke ruang rawat inap biasa atau bangsal (mambruk).

Selain itu, Lucky yang juga Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mimika mengatakan ketertiban, keamanan dan kenyamanan dalam bermasyarakat perlu dijaga.

Upaya-upaya lain dari Petugas Kepolisian dengan hadirnya Pos Peduli Keamanan (PEKA) di setiap lingkungan yang sudah dibangun, perlu diberlakukan jam ronda malam kembali untuk meminimalisir setiap tindakan yang tidak bertanggungjawab.

“Keamanan itu dijaga bersama. Jangan sampai sudah terjadi, baru kita kaget dan ambil jalan sendiri untuk membela diri atau membenarkan diri, dengan cara-cara kita yang dapat menimbulkan kerugian untuk kita bersama,” pesan Lucky. (eddy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *