BERITA UTAMAMIMIKA

Angka Stunting Kampung Mawokau Jaya Turun Hingga 37, Bukti Keberhasilan Kampung

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Angka Stunting Kampung Mawokau Jaya Turun Hingga 37, Bukti Keberhasilan Kampung

Share this article
"Stunting di Kampung Mawokau Jaya pada tahun 2019 sebanyak 221 anak, kemudian ditahun 2020 sampai 2022 ini setelah kampung menangani stunting itu sendiri dengan dana desa, itu sampai tahun 2022 data terakhir yang kita dapat di bulan April ini tinggal 37 kasus," ujar Kepala Kampung Mawokau Jaya, Edyson Rafra, Selasa (12/4).
Kepala Kampung Mawokau Jaya, Edyson Rafra

Timika, fajarpapua.com – Kasus stunting di Kampung Mawokau Jaya per April turun menjadi 37 kasus, dibanding tahun 2019 sebanyak 221 kasus.

Hal itu merupakan bukti keberhasilan dari penanganan Kampung Mawokau Jaya selama ini dengan menggunakan dana desa.

“Stunting di Kampung Mawokau Jaya pada tahun 2019 sebanyak 221 anak, kemudian ditahun 2020 sampai 2022 ini setelah kampung menangani stunting itu sendiri dengan dana desa, itu sampai tahun 2022 data terakhir yang kita dapat di bulan April ini tinggal 37 kasus,” ujar Kepala Kampung Mawokau Jaya, Edyson Rafra, Selasa (12/4).

Dikatakan penanganan tersebut dari penggunaan dana desa, dan hingga kni belum ada keterlibatan dari dinas terkait dalam upaya penanganan stunting di Mawokau Jaya.

“Ini kan kita menggunakan dana desa saja, sampai hari ini belum ada keterlibatan dari dinas terkait, ini hasil dari dana desa sendiri yang berhasil membuat stunting turun,” katanya.

“Kita tangani stunting ini setiap bulan jalan terus dengan memberikan asupan tambahan sampai anggaran yang berikut cair kita lanjut terus,” lanjutnya.

Untuk anggaran penanganan stunting dari kementerian desa, lanjut Edyson, tidak disebutkan nominalnya, tapi dalam peraturan bupati anggaran itu 50 juta per-kampung.

Dengan memberikan asupan tambahan seperti susu, biskuit dan kacang hijau kepada ibu hamil dan balita, stok tersebut diperkirakan masih ada hingga bulan Juli 2022 mendatang dengan memberikan pendampingan langsung dari kampung.

“Saya minta kepada dinas terkait untuk lebih fokus penanganan, jangan kita dijadikan lokus stunting padahal mereka tidak pernah kesini, mereka juga tidak melakukan penanganan langsung kesini. Jadi selama ini kita gunakan dari dana desa yang membuat angka stunting ini turun,” pungkasnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *