BERITA UTAMAJayapura

Puluhan Anak di Kampung Asei Besar Alami Stunting, Rata-Rata Kurang Perhatian Keluarga

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
20
×

Puluhan Anak di Kampung Asei Besar Alami Stunting, Rata-Rata Kurang Perhatian Keluarga

Share this article
IMG 20230821 WA0061
Kepala Kampung Asei Besar

Jayapura, fajarpapua.com– Sebanyak 23 anak di Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, menderita stunting. Anak-anak yang mengalami stunting ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada saat melakukan monitoring.

Di wilayah Kampung Asei Besar terbilang tinggi lantaran ada 23 anak balita dan bayi yang mengalami stunting.

ads

Hal itu disampaikan Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee kepada wartawan di Hotel Horex Sentani, Senin (21/8/2023).

“Ke 23 anak penderita stunting didominasi anak-anak. Ya mungkin penyebabnya karena kurang perhatian dari orang tua sehingga stunting di Kampung Asei Besar buruk atau tinggi,” ujar Antoneta saat mengikuti acara penetapan Kampung Yoboi dan Kampung Asei Besar sebagai Kampung Ramah Perempuan dan Perduli Anak.

Antoneta menjelaskan, saat ini pihaknya di kampung Asei Besar fokus dalam penanganan stunting karena ini merupakan bagian yang sangat penting dalam program di Kampung Asei Besar.
“Ketika saya di pilih jadi kepala kampung, ini jadi pekerjaan utama saya karena pada saat saya dipanggil Dinas Kesehatan dan saya berupaya untuk mengatasi stunting tersebut dengan melakukan pelatihan-pelatihan bersama puskesmas,”jelasnya.

Selain itu, kami juga mengerjakan beberapa program di Kampung Asei Besar yaitu kelas Posyandu bagi ibu hamil, anak bayi, balita, dan Posyandu remaja, Dimana melalui Posyandu remaja ini kami memperhatikan kesehatanya agar mereka terjaga dengan menyiapkan beberapa kader sperti kader malaria.

“Anak-anak di kampung ini juga kami perhatikan pendidikannya dengan memberikan beasiswa supaya mereka bisa dapat hak sekolah. Kami pun juga berikan makanan tambahan dengan dana kampung,”pungkasnya.

Dia menjelaskan, anak-anak yang mengalami stunting itu diduga kuat karena kurangnya perhatian dari orang tua atau asupan gizi. Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya menekan angka stunting dengan cara berkoordinasi dengan pengurus puskesmas, termasuk petugas kesehatan hingga dengan pustu-pustu yang selama ini bekerja sama dengan kampung.

“Iya, kita akan berupaya itu semaksimal mungkin turunkan stunting. Kita akan berkoordinasi kepada kesehatan untuk mengatasi  stunting,” ujarnya.(hsb).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *