BERITA UTAMAPAPUA

Setelah 4 Tahun Mengungsi, Warga Distrik Yigi di Kabupaten Nduga Kembali ke Rumah

cropped cnthijau.png
7
×

Setelah 4 Tahun Mengungsi, Warga Distrik Yigi di Kabupaten Nduga Kembali ke Rumah

Share this article
Sejumah warga Kampung Yigi saat kembali ke rumahnya.
Sejumah warga Kampung Yigi saat kembali ke rumahnya.

Jayapura, fajarpapua.com– Setelah mengungsi kurang lebih selama 4 tahun atau sejak Tahun 2018 lalu, warga di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga mulai kembali ke rumah mereka.

Warga sendiri saat itu terpaksa mengungsi karena terancam keamanannya pasca Teroris KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membantai 19 karyawan PT. Istaka Karya yang sedang mengerjakan Jalan Trans Papua.

ads

Komandan Korem 172/PWY, Kolonel (Inf) Juinta Omboh Sembiring kepada fajarpapua.com, Selasa (21/6) mengungkapkan situasi yang berangsur kondusif menjadi faktor utama warga kembali ke Distrik Yigi.

“Penyebab masyarakat keluar dan mengamankan diri dari Distrik Yigi berawal dari kejadian dibunuhnya 19 pekerja PT. Istaka Karya yang mengerjakan Jalan Trans Papua pada 2 Desember 2018 silam,” ujarnya.

Akibat ulah biadab Teroris KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu lanjut Danrem Sembiring, masyarakat merasa takut dan terancam sehingga meninggalkan rumah mereka.

Saat itu untuk menghindari ancaman KKB Pimpinan Egianus Kogoya, katanya, masyarakat mulai meninggalkan Distrik Yigi, termasuk masyarakat di Distrik Yal dan Distrik Mugi.

“Sebagian masyarakat mengamankan diri menuju ke Distrik Dal, Distrik Mbua dan sebagian besar menuju Wamena dan Lanny Jaya, Kenyam dan beberapa daerah lainnya,” jelasnya.

Menurut Danrem Sembiring, sejak dinyatakan aman, Satgas Yonif RK 114/SM terus melaksanakan Pembinaan Teritorial dan Komsos secara intens kepada para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat agar menyampaikan kepada masyarakat Distrik Yigi yang berada di beberapa daerah untuk dapat kembali.

Distrik Yigi yang selama ini sebagai salah satu daerah yang menjadi ancaman teror KKB tegasnya, telah dinyatakan sebagai daerah aman dan kondusif untuk ditempati kembali oleh masyarakat.

Menurutnya, pendekatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif RK 114/SM mendapat respon positif dari masyarakat termasuk Pendeta Sipe Kelnea selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat Distrik Yigi.

“Dari pertemuan tersebut, saat ini sebanyak 32 orang terdiri dari tokoh agama, tokoh adat dan aparatur kampung beserta perwakilan masyarakat berangkat ke Kampung Yigi, Distrik Yigi, dan melaksanakan doa bersama serta melihat secara langsung kondisi kampung yang telah lama ditinggalkan,” kata Sembiring.

Danrem Sembiring berharap, dengan masyarakat yang kembali ke Kampung Yigi akan diikuti oleh masyarakat lainnya di daerah yang juga ditinggalkan oleh masyarakat pasca kejadian Desember 2018 silam.

“Kami siap membantu baik memfasilitasi maupun melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk kembali memulai aktifitas seperti sediakala. TNI dan Polri akan selalu bersinergi dan solid untuk terus berupaya menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat,” kata Danrem Sembiring saat ditemui di Jayapura.

Sementara itu Pendeta Sipe Kalnea mengatakan bahwa masyarakat Distrik Yigi saat ini membutuhkan perhatian dari Pemerintah melalui TNI untuk membangun kembali daerah yang telah ditinggalkan oleh masyarakat pasca kejadian tersebut.

“Kami meminta bantuan dari pihak TNI untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas umum seperti gereja, sekolah dan rumah kami yang sudah rusak selama kami tinggalkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kami berharap pihak TNI dapat menjamin keamanan masyarakat kami dari terror KKB,” harapnya. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *