BERITA UTAMAMIMIKA

Gregorius Okoare Bantah Pernyataan Philipus Monaweyauw, Nilai Muslub Tidak Wakili Suku Kamoro

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
22
×

Gregorius Okoare Bantah Pernyataan Philipus Monaweyauw, Nilai Muslub Tidak Wakili Suku Kamoro

Share this article
IMG 20220706 WA0046
Gregorius Okoare

Timika, fajarpapua.com – Gregorius Okoare yang mengklaim masih sebagai
Ketua Lemasko periode 2019 – 2024 membantah pernyataan Philipus Monaweyauw terkait Musyawarah Luar Biasa (Muslub).

Gerry sapaan akrabnya mengatakan yang dilakukan Philipus Monaweyauw merupakan perbuatan yang salah dan tidak mewakili seluruh elemen masyarakat umum Kamoro.

ads

“Mereka yang kemarin itu bukan Muslub, mereka kemarin hanya ada sekitar 70 sampai 80 orang yang mana mereka itu hanya satu kelompok. Dan itu tidak mewakili semua masyarakat umum, dan itu tidak sah,” ujar Gerry dalam konferensi pers di Timika, Rabu (6/7).

Ia menegaskan Philipus telah dipecat dan diminta tidak ikut dalam urusan rumah tangga Lemasko.

“Pak Philipus Monaweyauw saya tegaskan bahwa anda itu sudah dipecat, tidak boleh bikin kegaduhan dan jangan ada pihak-pihak lain ikut campur orang punya rumah tangga,” katanya.

“Saya memecat Philipus Monaweyauw dan dia mecat saya juga. Sekarang saya kembalikan lagi pecat dia lewat aturan AD/ART dan aturan Kemenkumham, negara pun ikut pecat dia,” tambahnya.

Sehingga Gerry menghimbau kepada seluruh masyarakat Kamoro agar jangan sampai terprofokasi dengan adanya hal tersebut.

“Saya himbau kepada seluruh masyarakat Kamoro dari timur sampai barat jangan sampai terprofokasi karena ini masih dalam rumah tangga masing-masing, kepengurusan saya ini masih jalan seperti biasa dan administrasi tetap berjalan sampai 2024 dan nanti disitu baru ada musyawarah luar biasa,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua 1 Lemasko, Dominikus Mitoro menyampaikan Musdat sudah ada sesuai dengan SK pengangkatan tanggal 6 April 2019 hingga 2024 mendatang.

“Saya mau sampaikan bahwa musdat itu sesuai dengan SK itu mulai pengangkatan dari tanggal 6 April 2019 sampai dengan 2024, dan itu nanti musdat 2024,” katanya.

Menurut dia, Musdalub yang dibuat Philipus sampai tahun 2027 melanggar AD/ART yang ada.

“Mereka sudah melanggar AD/ART, yang mengangkat ketua Lemasko yakni Pak Gerry adalah Philipus Monawyauw waktu masih aktif. Setelah dia pergi lalu mengangkat Yance Boyau, dan dalam kode etik terpaksa kita harus pecat karena tidak sesuai dengan AD/ART,” pungkasnya.

Lanjut Mitoro, orang-orang yang tergabung dalam kelompok mereka sudah tidak aktif dan telah dipecat.

“Orang-orang yang tergabung disitu semua sudah kita pecat, mereka tidak aktif lagi di Lemasko. Jadi mereka ini tidak sah dalam Musdalub. Musdalub itu hanya pergantian ketua yang dilakukan oleh BM yang aktif, ini mereka tidak aktif, hanya satu orang saja itu Philipus Monaweyauw, itu tidak sah,” paparnya.

“Padahal kita sudah ada persiapan tahun depan untuk musdat yang akan dilakukan pada 2024, dan sekarang yang mereka lakukan ini tidak jelas,” imbuhnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *