Timika, fajarpapua.com- Sebanyak 200 orang tua siswa mengancam akan menggeruduk SMP Negeri 2 Mimika pada Sabtu (16/7) besok.
Aksi ini dikabarkan merupakan buntut dari tidak diterimanya anak mereka di sekolah tersebut karena diduga adanya permainan dari Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Aksi yang rencananya akan dimulai pukul 07.00 WIT tersebut merupakan lanjutan dari aksi serupa yang dilakukan pasca pengumuman penerimaan pada Kamis (14/7) lalu.
Menurut Daeng Yayunk, salah satu orang tua siswa kepada fajarpapua.com, Jumat (15/7) saat ini ada sekitar 200 orang tua yang kecewa karena anaknya tidak lulus karena Panitia PPDB disinyalir memainkan penggunaan sistem zonasi.
Menurutnya, penerapan sistem zonasi yang digunakan oleh Panitia PPDB SMP Negeri 2 Mimika tidak sesuai aturan yang diterapkan okeh Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.
“Banyak calon siswa diluar zonasi diterima di SMP Negeri 2 Mimika, sedangkan kami yang tempat tinggal dan sekolah masuk dalam zonasi malahan tidak diterima,” ujarnya.
Selain itu lanjutnya, dalam aksi protes sebelumnya oleh pihak SMP Negeri 2 Mimika, siswa yang tidak diterima di sekolah tersebut diarahkan ke SMP Negeri Koperapoka dan SMP Negeri 8 Mimika.
“Namun kenyataannya, ketika mendatangi kedua sekolah tersebut ternyata kami ditolak dengan alasan anak kami tidak mendaftar di kedua sekolah itu,” ujarnya.
Daeng Yayunk yang juga pentolan salahsatu organisasi suporter berjuluk Juku Eja itu mengungkapkan, melihat hal itu dirinya beserta kurang lebih 200 orang tua siswa lain akan mendatangi SMP Negeri 2 Mimika pada Sabtu besok.
Kedatangan orang tua murid, kata dia, bertujuan meminta Panitia PPDB SMP Negeri 2 Mimika memperbaiki data siswa yang lolos seleksi berdasarkan zonasi.
“Intinya para orang tua yang besok akan mendatangi sekolah meminta anak-anak mereka yang tinggal didalam zonasi bisa diterima,” tutupnya. (mas)