BERITA UTAMAPAPUA

UNICEF dan Pemerintah Jepang Luncurkan Program Pembelajaran Anak Usia Dini di Papua

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

UNICEF dan Pemerintah Jepang Luncurkan Program Pembelajaran Anak Usia Dini di Papua

Share this article
IMG 20220718 WA0062
Foto: HSB Perwakilan UNICEF bersama Dubes Jepang saat memberikan bantuan kepada PKK yang dihadiri Ketua PKK Provinsi Papua, Yulce Wenda Enembe

Jayapura, fajarpapua.com- United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) dan Pemerintah Jepang bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia, Senin (18/7), meluncurkan program pembelajaran anak usia dini di Papua serta sejumlah wilayah lainnya di Indonesia Timur.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Peluncuran program inisiatif yang bertujuan membantu anak-anak usia dini untuk pulih dari dampak COVID-19 diluncurkan bersamaan dengan masa kembali ke sekolah.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji mengatakan, Pemerintah Jepang menyediakan dana sebesar 3,6 juta Dollar Amerika untuk menjalankan program pembelajaran anak usia dini tersebut.

Menurutnya, Pemerintah Jepang melalui UNICEF akan melaksanakan program pendidikan dan pengembangan anak usia dini, yang akan memberikan layanan-layanan penting bagi anak-anak usia 5 – 8 tahun di 200 pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan 100 Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.

Dijelaskan, serangkaian intervensi yang terintegrasi akan disediakan guna membantu anak-anak pulih dari ketertinggalan pembelajaran dan menjadi lebih siap untuk masuk ke jenjang sekolah dasar.

Program yang disiapkan lanjut Kanasugi akan berfokus pada usaha peningkatan akses terhadap pembelajaran yang berkualitas, ketersediaan air bersih, sanitasi dan layanan kebersihan diri, juga layanan kesehatan dan perlindungan anak yang esensial.

“Selain itu, anak-anak juga akan belajar mengenai pencegahan penularan COVID-19,” ujar Kanasugi Kenji.

Dalam dua tahun terakhir kata Duta Besar Jepang, pandemi COVID-19 telah menimbulkan gangguan yang meluas pada layanan pendidikan dan layanan-layanan esensial lainnya bagi anak-anak di seantero Indonesia yang merugikan sekitar 530 ribu sekolah dan 60 jutaan orang siswa.

Selain pandemi COVID-19 juga membuat sekitar 200 ribuan layanan PAUD di Indonesia juga ditutup yang merugikan lebih dari 4 juta anak usia dini.

“Prioritas Pemerintah Jepang sangat jelas, Kami ingin membantu kelompok-kelompok yang paling rentan sehingga tidak ada satu orang pun yang tertinggal. Untuk kelompok anak-anak usia dini, pandemi ini telah menyebabkan beberapa ancaman serius bagi mereka – merampas hak-hak mereka akan layanan pendidikan dan kesehatan pada masa pertumbuhan yang sangat penting dalam hidup mereka,” jelasnya.

Kanasugi menegaskan, Pemerintah Jepang akan membantu anak-anak yang terdampak yang kedepannya akan membangun masa depan Indonesia dan dunia.

“Sehingga mereka nantinya bisa merajut kembali masa depannya,” ujar Kanasugi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Perwakilan UNICEF Indonesia, Robert
Gass mengungkapkan, kemitraan dengan Pemerintah Jepang dalam menjalankan program pembelajaran anak usia dini dinilai sangat penting.

Program ini lanjutnya akan berdampak menimbulkan perbedaan yang signifikan pada hidup anak-anak usia dini yang kehilangan masa-masa kritis pembelajaran dan tumbuh-kembangnya akibat dari pandemic.

“UNICEF sangat bangga dapat bekerjasama meialui kemitraan ini untuk memastikan anak-anak akan merasakan manfaat dari lingkungan pendidikan dan tumbuh kembangnya yang aman dari penularan COVID19, lebih melindungi dan lebih ramah anak,” kata, Robert Gass.

Semenjak masa-masa awal pandemi, katanya, Pemerintah Jepang telah mendukung UNICEF memitigasi dampak Covid 19 pada pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan anak di Indonesia.

“Ini termasuk dukungan untuk pelaksanaan belajar tatap muka dengan aman, dimana pandemic selama ini menyebabkan ribuan anak-anak sekolah dasar di daerah-daerah terpencil kurang terlayani,” ujarnya.

Robert Gass menambahkan, Pemerintah Jepang juga membantu memperkuat sistem layanan kesehatan melalui pengadaan peralatan rantai dingin.

Dikatakan melalui UNICEF, Pemerintah Jepang telah mengirimkan 300 kulkas vaksin kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menyimpan dan mengirimkan vaksin Covid-19 ke seluruh pelosok negeri.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *