BERITA UTAMAMIMIKA

Tes DNA Empat Korban Mutilasi Mulai Dilakukan, Klinik Tribrata Ambil Sampel Keluarga, RSUD Mimika Lakukan Pencocokan

cropped cnthijau.png
15
×

Tes DNA Empat Korban Mutilasi Mulai Dilakukan, Klinik Tribrata Ambil Sampel Keluarga, RSUD Mimika Lakukan Pencocokan

Share this article
Kapolres Mimika bersama Kasat Reskrim dan Tim Biddokes Polda Papua saat konferensi pers di RSUD Mimika, Kamis (1/9/2022) malam.
Kapolres Mimika bersama Kasat Reskrim dan Tim Biddokes Polda Papua saat konferensi pers di RSUD Mimika, Kamis (1/9/2022) malam.

Timika, fajarpapua.com – Pemeriksaan tes asam deoksiribonukleat atau dikenal dengan singkatan DNA, telah dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Papua pada 4 potongan badan korban mutilasi di Mimika, Kamis (1/9/2022) malam.

Proses tes DNA dilakukan di 2 tempat yakni Klinik Tribrata Polres Mimika dan RSUD Mimika, dimana di Klinik Tribrata mengambil sampel DNA dari keluarga korban dan di RSUD Mimika pencocokkan DNA. Tim tes DNA dipimpin dr. Jimmi Victor Sembay, Sp.F.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dari keterangan Tim dokter Polda Papua telah memeriksa 4 kantong jenazah. Dari 3 kantong berisi bagian potongan badan dan 1 kantong berisi body part yang terdiri dari sebagian tulang belakang dan dua paha atau bokong dan paha.

“Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi, selain dari Polres Mimika melakukan otopsi, karena kita dikuatkan dengan visum et repertum,” kata dr. Jimmi Victor Sembay, Sp.F, Kamis, (1/9/2022) malam.

Saat itu katanya, pengambilan sampel DNA, karena bagian kepala dan bagian tubuh lainnya belum ditemukan, sehingga Tim Biddokes Polda akan melakukan upaya lebih jauh mengidentifikasi pemeriksaan sampel DNA dan pembandingnya dengan keluarga yang mengaku keluarga korban.

“Sampel DNA dari keluarga korban akan dicocokkan dengan sampel DNA korban,” ucapnya.

Dikuinya, proses pemeriksaan tes DNA ini membutuhkan waktu selama seminggu atau 7 hari.

“Kita berharap keluarga bisa bekerjasama dengan kami bersabar, karena ada waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan proses DNA ini,” harapnya.

Akan tetapi katanya, dengan pemeriksaan yang didukung barang-barang bukti dari korban bisa memberikan informasi dalam mengidentifikasi korban lebih cepat.

“Saat ini yang mempersulit kita untuk mengungkapkan identifikasi korban adalah karena bagian kepala korban belum ditemukan,” terangnya.

Oleh karena pemeriksaan sampel DNA membutuhkan waktu, karena tim harus preparasi atau mempersiapkan sampel untuk dikirim ke kantor Polda Papua yang estimasi waktu itu sekitar seminggu untuk mencocokkan identifikasi DNA.

Sehingga dengan hasil pemeriksaan tersebut, maka akan bisa diketahui identitas atau keluarga korban mana yang berada di kantong 1 sampai 4 dan kemudian pihak keluarga bisa tahu potongan badan korban yang menjadi keluarganya.(iba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *