BERITA UTAMAPAPUA

Termasuk Mimika, Kemenkes Resmi Canangkan Tahun 2027 Papua Bisa Bebas Malaria

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Termasuk Mimika, Kemenkes Resmi Canangkan Tahun 2027 Papua Bisa Bebas Malaria

Share this article
IMG 20221003 WA0041
Bupati Jayapura saat melakukan penandatangan komitmen bebas malaria

ads

Jayapura, fajarpapua.com– Kementerian Kesehatan RI mencanangkan Bulan Malaria melalui Gebrak Siamal (Gebrak Siaga Malaria) di 10 kabupaten dan 1 kota di Papua, satu diantanya yang menjadi perhatian yakni Kabupaten Mimika.

Pencanangan ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. Maxi Rein Rondonuwu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw dan sejumlah pejabat bupati lainnya serta pimpinan OPD Dinas Kesehatan yang berlangsung di Halaman Upacara Kantor Bupati Jayapura, Senin (3/10/2022).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar ada gerakan pemberantasan malaria di Papua dimana 83 persen kasus malaria di Indonesia itu ada di Papua.

“Di 10 kabupaten/kota yang punya anual parasit indeks yang sangat tinggi diatas 50 persen dan ini menjadi prioritas dalam pemberantasan malaria di Papua,” katanya.

Oleh karena itu, ujar dia, hendaknya dilakukan gerakan pemberantasan malaria di setiap kabupaten/kota Papua. Dalam gerakan pemberantasan malarian ini diperlukan komitmen kepala daerah masing-masing, jika tidak ada komitmen hal ini tidak berjalan.

Adanya kolaborasi dengan setiap pemerintah pusat dengan daerah dan kerjasama bersama kementerian kesehatan maka eliminasi malaria di Papua jangan tunggu 2030, tapi paling lama pada tahun 2027 bebas malaria.

“Ini bisa dilakukan kalau semua rakyat itu lakukan tes malaria, jadi kalau ada yang sakit langsung diobati sehingga tidak terjadi penularan kepada orang lain,”ujar Maxi.

Selain itu, kebersihan lingkungan juga harus diperhatikan oleh masyarakat sehingga mengurangi perkembangan nyamuk di daerah-daerah. Untuk mendukung pelaksanaa hal tersebut pemerintah pusat juga telah memberikan bantuan seperti kelambu, obat-obatan, alat tes malaria akan ditanggung.

“Kami lihat penanganan malaria di Papua masih sporadis dan juga kondisi alam yang membuat sulitnya atasi malarian,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie menyampaikan dinas kesehatan sepakat untuk memberantas malaria di kabupaten ini dengan menurunkan sejumlah kader ke kampung-kampung.

“Kader-kader ini akan mencari masyarakat yang sakit malaria dan bisa membongkar malarian dengan cepat. Kalau kita temukan malaria dengan cepat maka kuman-kumannya tidak ada lagi ditemukan,” tuturnya.

Da menjelaskan jumlah kasus malaria di Kabupaten Jayapura tahun 2021 lalu ada 26 ribu lebih dan sampai bulan ini tahun 2022 jumlah kasus ada 15 ribu lebih kasus malaria.

“Kita akan terus bekerja membongkar penyakit malarian ini supaya bisa semua terdeteksi dengan melakukan tes pada setiap yang menderita penyakit malaria,”ungkapnya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *