BERITA UTAMAPAPUA

Kabupaten Mimika Capai 77.379 Kasus, Papua Sumbang Angka Malaria Terbanyak di Indonesia

cropped cnthijau.png
13
×

Kabupaten Mimika Capai 77.379 Kasus, Papua Sumbang Angka Malaria Terbanyak di Indonesia

Share this article
Stop Malaria
Stop Malaria

Timika, fajarpapua.com – Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan RI mencatat terdapat lima kabupaten/kota di Provinsi Papua yang memiliki kasus malaria tertinggi.

Kabupaten Mimika dengan jumlah positif Malaria 77.379 merupakan kabupaten dengan angka kasus tertinggi.

ads

Kemudian disusul Kota Jayapura dengan 27.436 kasus, Jayapura 17.676 kasus, Yahukimo 12.099 kasus, dan Keerom 10.804 kasus.

Kemenkes RI juga mencatat kasus positif Malaria di Indonesia  sebanyak 248.860 kasus dan 229.015 di antaranya berhasil diobati.

Untuk kasus suspek yang terdeteksi tercatat ada sebanyak 1.758.104 dari total spesimen yang diperiksa sekitar 1.745.258 spesimen.

Sementara untuk jumlah orang yang dinyatakan positif pada  Januari-Agustus 2022 tercatat sebanyak 250.000 kasus.

Menurut Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, saat ini Provinsi Papua menjadi penyumbang kasus malaria terbanyak di Indonesia.

“Data saat ini, Provinsi Papua penyumbang kasus Malaria terbanyak sebesar 81 persen secara nasional,” kata Maxi.

Upaya percepatan penurunan laju kasus Malaria di Papua, lanjut Maxi, tidak mungkin dilakukan dengan kegiatan rutin yang biasa saja.

Menurutnya, harus ada gerakan luar biasa. “Mulai dari penemuan kasus oleh kader, termasuk di sekolah dan komunitas,” katanya.

Salah satunya dengan  Gerakan Nasional Bulan Berantas Malaria dan Gebrak Siamal (Siaga Malaria) yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dari tataran pemerintah daerah, masyarakat, hingga kader di fasilitas layanan kesehatan primer.

Seluruh kader bertugas memandu jalannya pencegahan penyakit Malaria dengan membersihkan tempat perindukan nyamuk di seluruh permukiman penduduk.

Selain itu, Kemenkes juga menginisiasi Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan di seluruh distrik Papua. “Sanitasi sangat memengaruhi penanggulangan Malaria,” katanya.

Adapun untuk daerah yang masih banyak nyamuk Anopheles penyebab Kemenkes mendistribusikan bantuan kelambu berisektisida. Ditargetkan malaria akan tereliminasi pada 2030.

“Target eliminasi Malaria secara nasional pada 2030, tapi khusus di Papua kita percepat di 2027 mencapai eliminasi dan stop buang air besar secara tuntas,” katanya.

Maxi mengatakan, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 362 daerah di antaranya yang sudah mencapai eliminasi Malaria. (mas/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *