BERITA UTAMAMIMIKA

Mimika Daerah Endemik Malaria, Hingga April 2023 Ditemukan Sebanyak 31.383 Kasus

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
12
×

Mimika Daerah Endemik Malaria, Hingga April 2023 Ditemukan Sebanyak 31.383 Kasus

Share this article
IMG 20230828 WA0010
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra

Timika, fajarpapua.com– Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah merupakan daerah endemik malaria karena merupakan kawasan yang memiliki curah hujan tinggi.

Menurut Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra, daerah ini menjadi endemik malaria karena termasuk wilayah basah, disebabkan  curah hujan yang cukup tinggi.

ads

“Jadi dalam sehari Timika akan diguyur hujan, jika pagi tidak maka sore atau malam hari akan terjadi hujan dan itu sudah menjadi siklus yang terus berlangsung,” katanya.

Menurut Reynold, sejak Januari sampai April 2023 jumlah malaria di daerah ini sebanyak 31.383 kasus.

Bahkan, jika melihat data Kementerian Kesehatan RI per 2022 maka Mimika masuk pada urutan pertama dengan angka malaria tertinggi, yakni 77.379 kasus.

“Data Kementerian Kesehatan RI 2022, diketahui Kabupaten Mimika masuk urutan pertama angka malaria tertinggi kemudian disusul Kota Jayapura 27.436 kasus; Kabupaten Jayapura 17.676; Yahukimo 12.099 dan Keerom 10.804,” ujarnya.

Dijelaskan, nyamuk malaria berkembang dengan cepat pada wilayah yang drainase atau saluran airnya menggenang.

“Wilayah Pasar Sentral dan Wania kasus malaria lebih tinggi juga termasuk di Bhintuka, hal ini terjadi karena saluran drainase yang sudah tergenang air kotor juga sampah,” katanya.

Dia menambahkan, untuk menekan angka malaria diharapkan kerja sama dari masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

“Dengan menjaga lingkungan bersih maka nyamuk juga tidak akan bersarang, jadi tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk harus dimusnahkan agar masyarakat sehat,” ujarnya.(an)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *