Timika, fajarpapua.com – Ribuan umat Katolik Mimika memadati Gereja Paroki St. Stefanus Sempan mengikuti misa pemberkatan minyak suci, perlengkapan calon imam dan diakon pada Sabtu (15/10/2022) malam.
Uskup Keuskupan Sorong – Manokwari, Mgr. Hilarion Datus Lega, Pr dalam khotbahnya mengemukakan, bulan Oktober tahun lalu, Paus Fransiskus mencanangkan pembukaan Sinode Gereja Katolik Sedunia. Tahun ini diharapkan semua keuskupan di dunia menyelenggarakan sinode tersebut dan seterusnya berproses sampai puncak perayaan pada bulan Oktober tahun depan.
“Pokok bahasan mengenai Sinode itu adalah demi semua Gereja sinodal persekutuan partisipasi dan misi sebagian latar belakang dari diselenggarakan sinode adalah motto dan penghayatan hidup Bapa Paus yang terartikulasi dalam semboyan “Miserando atque eligendo secara harafiah berarti hanya karena belas kasihan Tuhan, saya terpilih untuk melayani,” kata Uskup Hilarion dihadapan ribuan umat saat memimpin Misa di Gereja Paroki St. Stefanus Sempan,” Sabtu (15/10/2022).
Gereja Katolik harus berbangga, Paus melakukan pendekatan – pendekatan dengan nada dasar wajah kerahiman Tuhan.
“Berbagai seruan apostolik surat – surat kegembalaan ensiklik Paus menggaris bawahi dasar itu. Dengan pendekatan – pendekatan yang, kalau dikatakan dengan bahasa populer “merangkul”. Dan rangkulan itu sebagian besar diatas bukan hanya landasan kebutuhan jaman, melainkan kesetiaan dan ketaatan pada kehendak Tuhan,” ungkapnya.
Dikemukakan, hari ini dalam misa pemberkatan minyak – minyak Suci, para imam ingin mengulangi tradisi yang panjang dalam Gereja Katolik menyatakan janji kesetiannya atau dalam bahasa populer “Pembaharuan Janji Imamat”.
Memang janji imamat itu secara fisik fisual adalah janji kesetiaan dan ketataan kepada uskup atau jabat setingkat uskup.
“Sebetulnya pertama-tama harus diingat bukan karena uskup atau pejabat setingkat uskup, bukan juga karena peraturan gereja dan tradisi. Meskipun itu ada nuansanya, tapi terutama karena kewajiban kita untuk taat dan berserah setia seperti diwartakan oleh injil hari ini yang ditunjukan oleh para murid,” cetusnya.
Oleh karena itu, kata Mgr. Hilarion, kesetiaan dan kehendak Tuhan itu harus membawa sikap kepada umat, terima kasih, syukur para pelayan Tuhan, dengan menunjukan, dengan mengucapkan, mudah – mudahan menghayati kesetian dan mentaati kehendak Tuhan pada gerejanya.
Setia melaksanakan tugas – tugas demi Kemuliaan Tuhan untuk banyak orang yang dilayani.
“Oleh karena itu, nada dasar dari perayaan ini adalah doa, doa, doa. Itulah kekuatan juga ditebarkan oleh semangat Bapa Paus, dengan motto karena belaskasihan Tuhan, saya dipanggil untuk melayani,” serunya.
Kendati demikan, uskup berharap segenap umat, bukan hanya menyaksikan ucapan pembaharuan janji Imamat dari rekan -rekan para pastor, orang tua pentahbisan Imam dan diakon tetapi juga mendokan mereka.
Sementara diberitakan sebelumnya
tiga calon imam yang akan ditahbiskan yakni Diakon Ricky Carol Yeuyanan Pr, Diakon Theodorus Yoseph Tepa OFM, dan Diakon Emanuel Richardus Buang Lela Pr.
Sedangkan dua frater ditahbiskan menjadi diakon yakni Fr. Alpius Alpen Mujijau OFM dan Fr. Domisius Wandi Batoteng Raya OFM.
Acara pentahbisan dipimpin langung oleh Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Mgr Hilarion Datus Lega, Pr. didampingi dua conselebran, Pastor Gabriel Ngga OFM, Provincial Fransiskus Duta Damai Papua, dan Administrator Keuskupan Timika, Rm. Marten Kuayo Pr. Ada 80 pastor yang akan ikut dalam acara sakral tersebut (Red)
